Senin, 31 Juli 2017

Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai uapaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
melakukan penyuluhan bertatap muka langsung dengan petani di lahan bersama Babinsa pada kegiatan UPSUS
Dari pengertian diatas maka dapat dijelaskan secara poin-poin tujuan penyuluhan adalah agar pelaku utama dan usaha mau dan mampu:
1.  Menolong dan mengorganisasikan dirinya
2.  Mengakses informasi pasar
3.  Mengakses teknologi
4.  Mengakses permodalan dan sumberdaya lainnya
5.  Meningkatkan produktivitas
6.  Meningkatkan efisiensi usaha
7.  Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya
8.  Meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Untuk menjalankan proses penyuluhan, penyuluh pertanian berperan sebagai :
1.  Edukator
Peran dalam educator adalah membimbing petani berdasarkan konsep pendidikan orang dewasa. Penyuluh membantu petani untuk membentuk suatu pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik melalui cara komunikasi yang baik dengan cara memberikan informasi yang petani perlukan. Penyuluh membantu petani dalam pengambilan keputusan sendiri dengan cara menolong petani mengembangkan wawasan mengenai konsekuensi dari masing-masing pilihan. Informasi yang diperoleh tidak sebatas dari penyuluh tetapi juga dapat dari sumber lain termasuk pengalaman mereka sendiri serta pengalaman mitra untuk mengembangkan wawasan.
2.  Komunikator
Penyuluh bertugas untuk menyampaikan pesan dan berinteraksi secara terus menerus dengan khalayak sehingga menghasilkan perubahan perilaku dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.
3.  Organisator
Penyuluh selalu menumbuhkan dan mengembangkan organisasi kelompok tani maupun gapoktan sesuai dengan ketentuan. Penyuluh juga senantiasa melakukan pendampingan sehingga kelompok tani mampu untuk berfungsi sebagai kelas belajar mengajar, wahana kerjasama dan sebagai unit produksi.
4.  Motivator
Petani membutuhkan dorongan semangat. Mereka membutuhkan rekan yang akan menyemangatidan mendampingi mereka untuk percobaan dakam menerapkan teknologi baru dan memfasilitasi mereka untuk berhasil dalam percobaan tersebut.
5.  Inovator
Penyuluh adalah penyebar hasil-hasil penelitian yang telah teruji. Petani yang disuluh adalah mereka yang telah menghasilkan produksi yang berorientasi pasar dan selalu respon terhadap perubahan-perubahan selalu lebih tanggap dengan cepat terhadap inovasi baru. Tidak sedikit pula penyuluh yang menerapkan sebuah inovasi di lahan yang digarapnya sebagai bahan percontohan keberhasilan suatu inovasi dalam meningkatkan produktivitas atau menekan biaya produksi, sehingga petani bisa mencontoh dari apa yang dilakukan oleh penyuluh.
6.  Dinamisator
Penyuluh merupakan penghubung antara pemerintah dengan petani, petani dengan pemerintah, peneliti dengan petani dan sebaliknya, maupun dengan mitra kerja yang lainnya. Sehingga petani melalui kelompok tani mampu berjalan secara dinamis seiring dengan perkembangan teknologi dalam meningkatkan produksi usahatani, pasar, dan kelestarian lingkungan.  
7.  Fasilitator
Penyuluh pertanian senantiasa memberikan jalan keluar/kemudahan-kemudahan, baik dalam proses penyuluhan melalui kemitraan usaha, akses pasar, permodalan dan sebagainya maupun fasilitas dalam memajukan usahatani petani.
Untuk dapat melakukan peran dalam proses pembelajaran (edukator), penyuluh pertanian harus meiliki kemampuan dalam menggunakan metode penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna.

Metode Penyuluhan
Adalah cara yang dipergunakan untuk mendekatkan penyuluh dengan sasaran penyuluhan. Setiap petani belajar dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dalam menangkap pesan yang diterimanya, ada yang cukup mendengar saja, atau melihat dan ada juga yang harus mempraktikkan dan kemudian mendistribusikan.
Klasifikasi metode penyuluhan :
1.  Jarak sasaran
a.  Langsung, metode yang langsung digunakan pada waktu penyuluh pertanian berhadapan muka dengan sasaran, sehinhha memperoleh respon dari sasaran penyuluhan dalam waktu yang relative singkat. Misalkan dengan melakukan kunjungan lapang (hamparan) dan kunjungan ke rumah.
b.  Tidak langsung yaitu melalui perantaraan media penyuluhan. Penyuluh tidak bertatap langsung untuk memperoleh respon, motode ini dapat menolong banyak sekali pabila metode secara langsung tidak mungkin dapat dipergunakan terutama dalam menarik perhatian dan menggugah hati sasaran penyuluhan. Misalkan lewat radio (iaran pedesaan), bahan cetak ( majalah, koran, poster, leaflet) 
2.  Indra penerima
a.  Metode penyuluhan terlihat. Dalam metode yang dapat dilihat, pesan penyuluhan diterima oleh sasaran melalui indra pengelihatan. Misalnya gambar, Leaflet, Spanduk, bahan cetakan, yang hanya dipergunakan untuk sasaran penyuluhan yang dapat melihat, khusunya dapat membaca
b.  Metode penyuluhan terdengar, pesan penyuluhanya diperoleh oleh sasaran melalui indra pendengaran. Misalnya radio, TV, dan film, yang hanya dapat digunakan jika sasaran penyuluhan tidak mengalami gangguan pendengaran, yaitu dapat mendengar dan
c.  Kombinasi antara metoda terlihat dan terdengar (AVA= Audio Visual Aid). Penggunaan AVA saat ini dianggap paling sesuai dan paling tepat untuk digunakan menyampaikan informasi pembangunan secara cepat kepada masyarakat.
3.  Jumlah sasaran yang akan dicapai
a.  Pendekatan perorangan : pendekatan perorangan dilakukan, khusunya untuk mencapai sasaran penyuluhan potensial dan strategis yang diperkirakan akan mendorong atau bahkan menghambat berlangsungnya kegiatan penyuluhan.
b.  Pendekatan kelompok : pendekatan ini lebih cepat dan praktis dibandingkan pendekatan perseorangan. Persoalannya hanyalah bagaimana menentukan kelompok strategis yang akan dijadikan sasaran penyuluhan.
c.  Pendekatan massal : pendekatan massal biasanya dilakukan jika tujuan penyuluhan hanya sekedar bersifat memberi informasi awal, tanpa memperhatikan pihak-pihak strategis . tujuannya hanyalah membangkitkan rasa ingin tahu seseorang atau sekelompok orang mengenai hal yang baru. Tetapi jika sudah menyangkut upaya membujuk dan mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk berbuat sesuatu maka pendekatan perseorangan dan pendekatan kelompok yang harus dipergunakan.
Metode penyuluhan mana yang harus dipergunakan :
Setiap pendekatan penyuluhan ini mempunyai keunggulan dan kekurangan/ kelemahan masing-masing. Karena itu penentuan metode mana yang akan dipergunakan akan tergantung pada :
1.  Berapa banyak sasaran penyuluhan yang akan dicapai dalam waktu yang sama
2.  Tingkat kemampuan penyuluh, yaitu pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan informasi penyuluhan
3.  Materi penyuluhan yang akan disampaikan, dan
4.  Dampak yang ingin dicapai
Perlu memperhatikan pula efisien dari metode tersebut (hemat) dalam arti menggunakan semua sumber daya (tenaga, waktu, pikiran dan biaya) sekecil mungkin untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya (tujuan penyuluhan tercapai). Dengan kata lain metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan tidak menghabiskan banyak biaya, waktu, tenaga dan pikiran.
Tujuan dari pemilihan motode penyuluhan adalah karena dalam mempelajari sesuatu seseorang akan mengalami suatu proses untuk mengambil suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melalui serangkaian pengalaman mental fisikologis. Pada tahapan adopsi inovasi tahapan-tahapan ini adalah sadar, minat, menilai, mencoba dan menerapkan. Sehingga tujuan pemilihan metode yaitu :
1.  Agar penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat dan berhasil guna
2.  Agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku petani dan anggota keluarganya dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Kebijakan dalam mengambil keputusan penggunaan suatu metode penyuluhan pada proses pembelajaran didasarkan atas :
1.  Mengerjakan , artinya kegiatan penyuluhan harus sebanyak mungkin melibatkan masyarakat untuk menerapkan sesuatu. Penyuluhan pertanian mampu menghasilkan petani-petani yang mandiri, mampu mengatasi permasalahn yang dihadapi dan mampu mengembangkan kreatifitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang dikethui untuk meningkatkan mutu hidup, melalui belajar dari permasalahn yang dihadapi dan melakukan keputusan-keputusan berdasarkan lingkungan sosial (pengalaman sendiri atau dari mitra).
2.  Akibat, artinya kegiatan penyuluhan pertanian harus memberikan dampak yang memberi pengaruh baik
3.  Asosiasi, artinya kegiatan penyuluhan harus saling terkait dengan kegiatan yang lainnya.

Teknik Penyuluhan
Adalah cara mempertemukan sasaran penyuluhan dengan materi penyuluhan
1.  Kunjungan rumah
Kunjungan yang dilakukan oleh penyuluh dengan tujuan menjalin hubungan baik sehingga tercipta rasa percaya dan keakraban natara penyuluh dan sasaran penyuluhan. Tujuan dari kunjungan rumah ini adalah :
a.  Berkenalan dengan sasaran penyuluhan
b.  Menumbuhkan kepercayaan
c.  Membicarakan masalah pribadi dan masyarakat
d.  Menemukan problem dan masalah yang belum disadari
e.  Mengajarkan keterampilan
f.  Memberi dan menerima informasi
2.  Kunjungan kantor
Pertemuan antara sasaran penyuluhan dengan istansi-instansi tertentu. Tujuannya adalah : untuk berkonsultasi sesuatu hal (teknis usahatani, teknis budidaya, manajerial, dsb). Misalnya petani berkunjung ke balai pembenihan padi.
3.  Kunjungan lapang
Kunjungan yang dilakukan penyuluh ke tempat kerja sasaran penyuluhan. Pada penyuluh pertanian dkunjungan lapang dilakukan di lahan-lahan pertanian atau ke lokasi pengolahan pasca panen. Pada penyuluh perikanan kunjungan ke lapang berarti kunjungan penyuluh ke lokasi kegiatan perikanan para pelaku uatama kegiatan perikanan dalam rangka sistem kerja LAKU (latihan dan kunjungan)
4.  Surat-menyurat
Korespondensi antara sasaran penyuluhan dan penyuluh ( instansi terkait). Misalnya surat dari petani ke majalah sinar tani
5.  Demonstrasi
Demostrasi yang dapat dilakukan oleh penyuluh untuk meyakinkan sasaran penyuluhan tentang suatu inovasi yang baru yang akan diperkenalkan.  Dalam demosntrasi ini memperlihatkan suatu cara kerja baru atau suatu cara yang disempurnakan serta memeprlihatkan atau membuktikan kemanfaatan hasil dari penggunaan suatu inovasi (teknologi) baru yang lebih menguntungkan dan lebih tepat guna dibandingkan dengan teknologi yang lama.
6.  Wisata
Ada dua macam wisata :
a.  Widyawisata : adalah perjalanan wisata yang dilakukan oleh penyuluh dan sasaran penyuluhan untuk melihat cara melakukan sesuatu atau hasil suatu cara ke suatu tempat yang sudah melakukannya
b.  Karyawisata : adalah juga perjalan wisata bersama antara penyuluh dan sasaran penyuluhan dengan melakukan kerja praktek (magang di lokasi kunjungan)
Tujuan dari wisata adalah : meyakinkan sasaran penyuluhan dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri hasil suatu teknologi baru, demosntrasi suatu keterampilan, alat baru, dsb. Dan membantu sasaran penyuluhan untuk mengenal masalah, menimbulkan perhatian, minat, dan memotivasi untuk melakukan suatu kegiatan.
7.  Kursus
Adalah kegiatan mengajar-belajar yang diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menumbuhkan sikap positif sasaran penyuluhan terhadap suatu hal yang baru. Kursus dapat dilaksanakan di ruangan tertutup (kelas) atau dilapangan dalam suatu periode waktu tertentu, tergantung materi yang diberikan dan tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan dari kursus adalah :
a.  Menambah pengetahuan
b.  Meningkatkan keterampilan
c.  Menumbuhkan sikap positif
d.  Mengembangkan kepemimpinan
8.  Pameran
Pameran diselenggarakan untuk memperagakan secara sistematis tentang suatu hal. Bentuk yang dipamerkan bermacam-macam, misalnya dalam bentuk barang, poster, benda hidup, grafik, kumpulan foto, dsb. Hal penting yang harus diperhatikan dalam mengadakan pameran dalahan bagaimana membuat suatu pameran menarik, membangkitkan keinginan orang untuk melihatnya. Tujuan dari pameran adalah :
a.  Membiasakan pengunjung dengan norma-norma yang lebih baik
b.  Mempengaruhi pengunjung untuk menerima cara-cara baru
c.  Menarik perhatian banyak orang
d.  Meningkatkan pengertian dan menumbuhkan kesukaan kepada kegiatan penyuluhan.
9.  Media massa
Mencakup penggunaan TV, Radio, majalah, Leaflet, Poster, Spanduk, dsb. Salah satu yang menggunakan media massa dalam penyuluhan adalah siaran pedesaan melalui radio. Siaran ini khusus ditujukan bagi sasaran penyuluhan / petani dan keluarganaya dengan maksud menyebarkan secara cepat informasi-informasi dan pengetahuan-pengetahuan baru di bidang perikanan seluas-luasnya. Untuk meningkatkan efektifitas sasaran penyuluhan atau petani dianjurkan untuk membentuk kelompok pendengar. Tujuan dari siaran pedesaan adalah :
a.  Membangkitkan kesadaran dan perhatian
b.  Menumbuhkan minat dan keingintahuan
c.  Menyebarkan informasi secara cepat dan meluas
10.         Perlombaan
Adalah cara untuk membangkitkan semangat penyuluh untuk berpretasi dan saling bersaing. Misalnya, perlombaan kewirausahaan penyuluh pertanian, dsb.
11.         Kampanye
Adalah kegiatan penyuluhan yang intensif dan luas dengan menggunakan berbagai metode dan teknik penyuluhan secara serentak dalam waktu yang relatif singkat.
12.         Pertemuan umum
Adalah suatu rapat dengan peserta campuaran. Pada pertemuan ini disampaiakan beberapa informasi tertentu dipertimbangkan untuk dilaksanakan di kemudian hari. Tujuan dari pertemuan umum adalah :
a.  Mencapai dan melayani jumlah orang yang banyak secara efektif dan murah
b.  Memperispkan orang-orang untuk kegiatan tertentu
c.  Mengetahui tanggapan dan rekasi orang untuk kegiatan tertentu 
13.         Pertemuan diskusi
Adalah suatu rapat dengan peserta terbatas (kelompok kecil yang terdiri dari 10 sampai 20 orang). Biasanya diadakan untuk bertukar pendapat mengenai suatu hal yang akan diselenggarakan atau mengumpulkan saran-saran untuk mencari solusi persoalan. Tujuan dari pertemuan diskusi adalah untuk mengajak sasaran penyuluhan atau petani untuk membicarakan dan mencari solusi masalah yang dihadapi, mengumpulkan saran-saran dan lain-lain.

Minggu, 30 Juli 2017

Efektivitas Belajar Mengajar Dalam Proses Penyuluhan



Interaksi dalam proses belajar mengajar dilakukan dengan tujuan menerima, menyimpan, informasi sehingga peserta didik atau petani sasaran mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, menarik kesimpulan dan mengolah materi pembelajaran atau  pengalaman yang lain demi memperoleh pengetahuan untuk dirinya. Proses penyuluhan pertanian dalam menyampaikan materi pembelajaran terutama pada program SLPTT/SLPHT harus memperhatikan pula efektifitas ini. Pada kegiatan belajar mengajar menitik beratkan pada subyek, yaitu sasaran penyuluhan/petani dan guru/penyuluh. Dalam belajar mengajar ada 3 faktor yang mempengaruhi yaitu faktor intern, ekstern dan faktor pendekatan belajar.
penyuluh sebagai sumber informasi bagi petani

A. Faktor intern belajar
1.  Sikap terhadap belajar
Sikap terhadap belajar merupakan kemampuan memberikan memberikan tentang sesuatu, yang mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan, sasaran penyuluhan/petani memperoleh kesempatan belajar sehingga dapat menerima,  menolak dan mengabaikan kesempatan belajar tersebut yang berpengaruh pada perkembangan perilaku
2.  Motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan untuk mendorong seseorang melakukan sesuatu atau proses belajar. Lemahnya motivasi, melamahkan kegiatan belajar sehingga hasil belajar rendah.
3.  Konsentrasi belajar
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran, isi bahan pelajaran maupun proses memperolehnya. Biasanya para pelajar mempunyai startegi bermacam- macam agar sasaran penyuluhan/petani lebih konsentrasi.
4.  Mengolah bahan pelajaran
Mengolah bahan pelajaran merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara memperoleh pelajaran sehingga bermakna. Isi pelajaran bahan pelajaran berupa pengetahuaan, nilai kesusilaan, nilai agama, serta nilai keterampilan.
5.  Menyimpan perolehan hasil belajar
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Dapat berlangsung dalam waktu lama dan waktu pendek. Dalam waktu lama berarti hasil belajar tetap dimiliki sasaran penyuluhan/petani bertahun-tahun bahkan sepanjang hayat, dalam waktu pendek artinya hasil belajar cepat dilupakan
6.  Menggali hasil belajar yang tersimpan
Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan, baru, maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali atau mengkaitkannya dengan bahan lain. Dalam hal pesan lama, maka sasaran penyuluhan / petani akan membangkitkan pesan atau pengalaman lama untuk suatu hasil belajar. Proses menggali pesan lama dapat berwujud transfer, atau prestasi belajar.
7.  Kemampuan berprestasi atau untuk hasil belajar
Kemampuan berprestasi atau untuk hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Sasaran penyuluhan/petani menunjukan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Dalam belajar kognitif ada gejala lupa. Lupa merupakan peristiwa biasa , meskipun demikian dapat dakurangi. Pesan yang dilupakan belum tentu berarti hilang dari ingatan. Kadang kala siswa memerlukan waktu untuk membangkitkan kembali pesan yang terlupakan.
8.  Rasa percaya diri sasaran penyuluhan/petani
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangannya rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Semakin sering berhasil menyelesaikan tugas maka semakin memperoleh pengakuan umum dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.
9.  Intelegensi dan keberhasilan belajar
Inteligasi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1988). Jadi inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi memang harus diakui harus dilakukan bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan menara pengontrol hampir seluruh aktivitas manusia.
10.         Kebiasaan belajar
Dalam kegiatan sehari-hari ada kebiasaan yang kurang baik yang berupa belajar belajar tidak teratur, menyianyiakan kesempatan belajar.  Pemberian penguat dalam keberhasilan belajar dapat mengurai kebiasaan kurang baik dan membangkitkan harga diri sasaran penyuluhan/petani.
11.         Cita-cita sasaran penyuluhan/petani
Setiap orang pada umumnya mempunyai cita-cita yang mulia. Cita-cita merupakan motivasi intrinsik, cita sudah mulai ditanamkan sejak dini. Cita-citam erupakan wujud ekslorasi dan emansipasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

B. Faktor ekstern belajar
Proses belajar dapat terjadi atau bertambah kuat bila didorong oleh lingkungan sasaran penyuluhan/petani. Dengan kata lain, aktivitas belajar dapat meningkat apabila program pembelajaran disusun dengan baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan penyuluh di luar sekolah merupakan faktor ekstern belajar. Faktor ekstern meliputi:
1)  penyuluh sebagai Pembina sasaran penyuluhan/petani
Penyuluh adalah pelajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya tetapi juga menjadi pendidik bagi peningkatan produktivitas usahatani. Sebagai pendidik ia memusatkan perhatian pada kepribadian sasaran penyuluhan/petani khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar. Hal – hal yang dipelajari oleh setiap penyuluh adalah memiliki integritas moral kepribadian, memiliki integritas intelektual berorientasi pada kebenaran, memiliki integritas religius, serta mengakui dan menghormati petani sebagai klien penyuluh. Adapun tugas pengelolaan pembelajaran sasaran penyuluhan meliputi pembangunan hubungan baik dengan sasaran penyuluhan, menggairahkan minat, perhatian dan motivasi sasaran penyuluhan, dan mengevaluasi hasil belajar sasaran penyuluhan sacara jujur dan obyektif serta menyampaikan hasil belajar sasaran penyuluhan.
2)  Sarana dan prasarana pembelajaran
Sarana dan prasarana merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Sarana dan prasarana merupakan barang mahal maka penyuluh berperan sebagai pemelihara, mengatur untuk menciptakan suasana belajar yang menggembirakan, memelihara dan mengatur sarana pembelajaran yang berorientasi pada keberhasilan pembelajaran sasaran penyuluhan. Dan sasaran penyuluhan juga berperan dalam mengatur sarana dan prasarana secara baik.
3)  Kebijakan penilaian
Proses belajar mencapai puncak pada hasil belajar sasaran penyuluhan, dengan penilaian dimaksudkan supaya penentuan sampai sesuatu dipandang berharga, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah penyuluh. Dengan kata lain peran penyuluh menilai hasil belajar berorientasi pada kemampuan sasaran penyuluhannya. Secara kejiwaan, sasaran penyuluh terpengaruh atau tercekam tentang hasil belajarnya. Oleh karena itu, penyuluh diminta berlaku arif dan bijak dalam menyampaikan keputusan hasil belajar.
4)  Lingkungan sosial sasaran penyuluhan
Lingkungan sosial sekolah yang ada seperti para penyuluh, para staf adminitrasi, dan teman- teman petani yang mempengaruhi semangat belajar seorang petani. Para penyuluh yang selalu menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baikdan rajin khususnya dalam hal belajar misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positof bagi kegiatan belajar petani
Selanjutnya, yang termasuk lingkungan social petani adalah masyarakat dan tetangga juga teman- teman disekitar perkampungan tempat tinggal petani tersebut.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan kegiatan belajar ialah  orang tua dan keluarga petani itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga, semuanya dapat memberikan dampak baik atau dampak buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh petani.
5)  Kurikulum pendidikan
Program pembelajaran mendasarkan diri pada suatu kurikulum yang direncanakan oleh penyuluh, kurikulum tersebut berisi tujuan pendidikan, isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Hal itu berarti bahwa program pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan petani. Perubahan kurikulum menimbulkan masalah yaitu :
a.  Tujuan yang akan dicapai mungkin berubah. Bila tujuan berubah, maka pokok bahasan dan evaluasi juga berubah.
b.  Isi pendidikan berubah, akibatnya sumber belajar juga berubah.
c.  Kegiatan belajar mengajar berubah, akibatnya guru harus mempelajari strategi dan pendekatan belajar mengajar yang baru.
d.  Evaluasi berubah, akibatnya penyuluh akan mempelajari teknik evaluasi belajar yang baru. Bila evaluasinya berubah, maka petani akan mempelajari cara – cara belajar yang sesuai dengan ukuran keberhasilan usahatani yang baru.

C. Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau stategi yang digunakan petani dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Startegi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu (Lawson, 1991)
Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar petani. Seorang petani  yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada petani yang menggunakan pendekatan belajar surface atau reproduktif.    


DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta