Senin, 19 Desember 2016

GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN PADI



 
Sering jika kita berdiskusi dengan petani ada beberapa permasalahan dalam usahatani tanaman padi yaitu serangan hama dan penyakit. Jika kita tidak hati-hati gejala yang sebenarnya adalah karena kekurangan unsur hara, kita kira gejala serangan hama atau penyakit, sehingga langkah-langkah untuk mengobati tanaman menjadi sia-sia karena tidak tepat. Sebelum memutuskan apakah ada gejala serangan hama perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah pertamakegiatan pemupukan pada lahan tersebut, jika belum dipupuk bisa jadi pertumbuhan tanaman yang tidak bagus disebabkan oleh kekurangan unsur hara. Pemupukan tidak hanya dengan pupuk tunggal atau majemuk seperti Phoska tetapi juga kemungkinan pemupukan organik padat atau pupuk cair karena kebutuhan hara untuk mendukung perkembangan pada tanaman ada hara makro dan mikro. Untuk mengetahui kekurangan unsur hara bisa menggunakan PUTS yang ada di BPK (balai Penyuluh Kecamatan), petani bisa menghubungi penyuluh setempat.
Kedua adalah kondisi pH tanah pada lahan tersebut dengan melakukan test dengan menggunakan pH tester, tanaman padi tumbuh baik pada pH 6-7 (netral). Jika pH rendah bisa dinaikkan dengan melakukan pengapuran sedangkan penurunan pH bisa menggunakan belerang. Baca juga cara mengetahui keasaman tanah. Ketiga adalah pengamatan di lahan, ada tidaknya hewan atau tumbuhan yang berpotensi menyebabkan pertumbuhan tanaman budidaya tidak bagus. 
Berikut adalah gejala kekurangan unsur hara pada tanaman padi, serta beberapa gejala keracunan unsur hara :
  1. Kekurangan Nitrogen
gejala kekurangan unsur N
Gejalanya bervariasi tergantung pada fase pertumbuhan tanaman dimana ketersediaan nitrogen menjadi faktor pembatas. Kekurangan selama fase pertumbuhan awal memperlihatkan daun-daun berwarna kuning hingga hijau kekuning-kuningan, pertumbuhan kerdil dan kurus, dan anakan berkurang. Apabila tanaman terus kekurangan sampai fase pemasakan maka jumlah butir gabah tiap malai menjadi berkurang.
Apabila pada fase pertumbuhan awal cukup nitrogen tetapi kemudian menjadi kekurangan, gejala kekuning-kuningan mula-mula terjadi pada daun yang lebih tua, sedang daun-daun muda Nampak normal. Akhirnya seluruh tanaman secara merata kelihatan menguning.
Pemberian nitrogen yang berlebihan akan mengakibatkan tanaman menjadi rebah dan menjadi rentan terhadap penyakit.

  1. Kekurangan Fosfor
gejala kekurangan unsur P
Gejala kekurangan fosfor meliputi berkurangnya jumlah anakan, pertumbuhan kerdil, dan menurunnya jumlah butir gabah dalam malai. Tanaman yang kekurangan fosfor biasanya berwarna hijau tua, daun daunnya lebih panjang daripada tanaman normal. Pada beberapa varietas, daun-daun tuanya berubah warna menjadi oranye atau keungu-unguan.
Kekurangan fosfor dapat terjadi pada tanah yang sangat masam, sam sulfat, gambut, dan tanah alkali. Fosfor lebih tersedia di lahan tergenang daripada di lahan kering.

  1. Kekurangan Kalium
gejala kekurangan K
Gejala yang terjadi pada tanaman akibat kekurangan Kalium dengan kadar ringan mempunyai daun-daun hijau tua, anakan sedikit, dan kerdil. Gejala akibat kekurangan berat meliputi perubahan warna menjadi oranye kekuning-kuningan dimulai dari pucuk daundaun tua dan menjalar ke pangkal daun tersebut. Noda nekrotik bisa timbul pada helaian daun. Ukuran dan bobot biji menjadi berkurang.
Kekurangan kalium biasanya terjadi pada tanah yang mengandung kuarsa, berpasir, atau tanah gambut dan tanah subur yang mengandung liat kalium.

  1. Kekurangan Belerang
gejala kekurangan unsur S
Gejala kekurangan belerang berupa klorosis pada daun-daun muda, diikuti dengan menguningnya daun tua, pertumbuhan kerdil, dan penurunan jumlah anakan. Kekurangn belerang berpengaruh terhadap keseluruhan tanaman, sedangkan pada kekurangan nitrogen berpengaruh pada daun-daun yang lebih tua.
Kekurangan belerang terjadi pada tanah yang kandungan bahan organiknya rendah di daerah humid. Penggenangan areal memperburuk keadaan kekurangan belerang karena adanya perubahan belerang yang dapat larut menjadi belerang yang tak dapat larut.

  1. Kekurangan Silikat
gejala kekurangan unsur Si
Gejala khas berupa terkulainya daun. Hal ini menghasilkan adanya penurunan penyerapan sinar matahari, sehingga menyebabkan penurunan hasil. Peningkatan penyerapan silikat membuat daun padi lebih tegak, sehingga dapat lebih baik memanfaatkan sinar matahari. Silikat meningkatkan katahanan tanaman padi terhadap hama dan penyakit tertentu. Kandungan silikat dalam jerami yang kurang dari 5 % menunjukkan kekurangan silikat.

  1. Kekurangan Seng
gejala kekurangan unsur seng
Gejala muncul setelah 2-4 minggu setelah penaburan benih, terjadi pemucatan pada tulang-tulang daun dan pada daun yang baru tumbuh, terutama pada bagian pangkalnya. Bercak coklat timbul pada daun yang lebih tua. Bercak meluas dan bergabung sehingga daun menjadi berwarna coklat. Pembentukan anakan dan pertumbuhan tanaman terhambat. Kekurangan seng yang berat dapat menyebabkan tanaman mati. Kekurangan zat besi pada tingkat sedang, pemasakan dapat tertunda dan hasilnya berkurang.
Kekurangan seng berasosiasi dengan tanah yang mengandung kapur, alkali, gambut, vulkanik, dan tanah yang basah atau tergenang air sepanjang tahun. Terjadinya kekurangan seng akan lebih berat apabila diberikan nitrogen dan fosfor dalam jumlah besar.

  1. Salinitas (kebanyakan kadar garam dalam tanah)
gejala salinitas
Gejala yang timbul meliputi daun bagian atas yang menggulung, pada daun yang lebih tua berwarna cokelat dan terhambatnya pertumbuhan serta pembentukan anakan. Salinitas terjadi pada daerah kering yang mempunyai drainese buruk dan penguapan lebih besar daripada curah hujan. Tanah lembab yang mengandung garam adalah tanah-tanah alluvial di delta, muara dan daerah pantai yang menjadi sasaran banjir air laut.

  1. Alkalinitas
gejala alkalinitas
Gejala tanaman pada lahan yang terlalu basa memperlihatkan perubahan warna daun, berkisar dari putih hingga coklat kemerahan yang dimulai dari ujung daun. Pada varietas yang lebih rentan perubahan warna tersebut menyebar ke bawah dan tanaman tampak seperti hangus. Pertumbuhan dan pembentukan anakan tertekan. Alkalinitas terjadi di tanah di daerah yang berkadar garam tinggi. Lahan berkandungan basa tinggi dapat menyebabkan kekurangan fosfor.

  1. Keracunan Besi
gejala keracunan besi
Gejala tanaman yang keracuanan besi mempunyai noda-noda kecil yang berwarna cokelat pada daun-daun bawah, melaui pada pucuk daun. Kemudian daun berubah menjadi coklat, ungu, kuning atau oranye. Tanaman yang keracunan berat oleh besi, daun-daun berubah menjadi coklat dan pada daun-daun bawahnya mati. Pertumbuhan dan pembentukan anakan terhambat dan system perakarannya kasar, sedikit dan coklat gelap.
Keracunan besi disebabkan oleh tingginya kandungan besi dalam tanah asam yang tergenang. Hal tersebut membatasi hasil pada tanah-tanah Oxisol, Ultisol, beberapa Histosol. Dan tanah yang mengandung asam sulfat.

  1.  Gambut
lahan gambut
Gejalanya tanaman menjadi kerdil, jumlah anakan berkurang, daun-daunnya menjadi kekuning-kuningan atau menjadi kecoklat-coklatan, dan mengurangi pembentukan bulir.
Tanah gambut kaya akan bahan organik, atau humus dan sedikit masam. Lahan tersebut kekurangan seng dan tembaga.

  1. Keracunan Boron
gejala keracunan boron
Gejala tanaman yang keracunan boron adalah berubahnya warna pucuk daun menjadi kuning, kemudian menyebar sepanjang tepi daun tersebut. Bercak besar membentuk elip berwarna coklat timbul sepanjang tepi daun. Bagian yang terkena berubah menjadi coklat dan layu/kering. Pertumbuhan vegetatif tidak tertekan kecuali kalau karecunan berat.
Keracunan boron terjadi pada tanah-tanah pantai, tanah daerah kering, daerah irigasi dengan air yang mengandung boron tinggi dan didaerah sekitar panas bumi.

  1. Keracunan Alumunium
gejala keracunan unsur alumunium
Gejala keracunan alumunium menimbulkan bisul-bisul warna putih atau kuning diantara tulang-tulang daun. Daun-daun menjadi kering dan mati. Perakaran pendek dan sedikit. Tanaman menjadi kecil.
Keracunan alumunium disebabkan oleh kelebihan alumunium dalam larutan air dan alumunium yang dapat dipertukarkan. Hal tersebut menghambat pertumbuhan pada lahan padi sawah di tanah-tanah yang mengandung asam sulfat dan disawah lahan kering pada tanah-tanah yang sangat masam.

  1. Keracunan Mangan
gejala keracunan mangan
Gejalanya berupa bercak coklat pada daun-daun tua, ujung daun mongering, dan tingginya tingkat kemandulan. Pada vase vegetatif tidak begitu terpengaruh. Keracunan mangan merupakan pengaruh buruk lahan kering di tanah-tanah masam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar