kegiatan pendampingan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk |
Untuk melakukan pemberdayaan masyarakat secara umum dapat diwujudkan dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar pendampingan masyarakat sebagai berikut :
1. Belajar Dari Masyarakat
· Prinsip yang paling mendasar adalah pemberdayaan masyarakat merupakan proses yang berasal dari oleh dan untuk masyarakat
· Pemberdayaan dibangun atas pengakuan serta kepercayaan akan nilai dan relevansi pengetahuan tradisional masyarakat serta kemampuannya untuk memecahkan masalahnya sendiri.
2. Pendamping Sebagai Fasilitator
· Masyarakat sebagai pelaku utama
· Peran para penyuluh sebagai pendamping atau fasilitator bukan sebagai pelaku atau guru
· Para penyuluh atau fasilitator harus bersikap rendah hati serta belajar dari masyarakat dan menempatkan masyarakat sebagai nara sumber utama dan memahami kondisi masyarakat
· Dalam pelaksanaan suatu program masyarakat dibiarkan mendominasi kegiatan, walaupun pada awalnya peran pendamping lebih besar, namun harus diusahakan agar secara bertahap peran itu dapat berkurang dengan mengalihkan prakarsa kegiatan-kegiatan kepada warga masyarakat.
3. Belajar Bersama Dengan Tukar Pengalaman
· Masyarakat tradisional pada umumnya kurang memahami secara mendalam apa yang dibutuhkan dalam kehidupannya, oleh karena itu untuk memberdayakan masyarakat tersebut para fasilitator perlu berdialog untuk membesarkan harapannya, sehingga timbul kepercayaan diri dalam melaksanakan kegiatannya.
· Materi pokok dialog antara lain, memfasilitasi dalam menentukan kegiatan yang paling mendasar dan menjadi prioritas, serta mendorong dalam memenuhi kebutuhannya untuk menyelesaikan permasalahan sesuai dengan kondisi, cara dan kemampuan yang mereka miliki.
· Memberikan informasi tentang usaha penyelesaian masalah yang dihadapi misalnya, data teknis pendukung aturan, kelembagaan, pengetahuan umum dan lain-lain.
4. Mendahulukan Kepentingan Masyarakat Setempat
· Masyarakat tradisional umumnya kurang memahami secara mendalam apa yang dibutuhkan dalam kehidupannya, oleh karena itu untuk memberdayakan masyarakat tersebut para fasilitator perlu berdialog untuk membesarkan harapannya, sehingga timbul kepercayaan diri dalam melaksanakan kegiatannya.
· Materi pokok dialog antara lain, memfasilitasi dalam menentukan kegiatan yang paling mendasar dan menjadi prioritas, serta mendorong dalam memnuhi kebutuhannya untuk mnyelesaikan permasalahan sesuai dengan kondisi, cara dan kemampuan yang mereka miliki.
· Memberikan informasi tentang usaha penyelesaian masalah yang dihadapi misalnya, data teknis pendukung aturan, kelembagaan, pengetahuan umum dan laian-lain.
5. Membangkitkan Kepercayaan Diri
· Masyarakat tradisional umumnya kurang percaya/tidak percaya diri dalam mengahadapi suatu situasi dan kondisi yang tidak merupakan tradisi mereka misalnya, melibatkan diri dalam suatu program pembangunan. Hal ini merupakan akibat dari proses penekanan psikologis yang sangat panjang befrsifat ekonomi dan gaya hidup tradisional yang sangat berbeda dengan masyarakat perkotaan.
· Para fasilitator harus mampu membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang diinginkan hingga berhasil yang dilakukan masyarakat itu sendiri
· Para fasilitator membantu mengidentifikasi nilai-nilai positif dari kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki masyarakat, mengikut sertakan sebanyak mungkin aspek-aspek local dan tradisional dalam program yang dikembangkan
· Secara rutinitas melakukan pertemuan baik formal maupun informal sebagai media komunikasi dan memberikan kesempatan untuk menyampaikan apresiasinya, menjalin kontak yang intensif dengan masyarakat yang akan dijadikan subyek dan obyek pelaksanaan program, mendukung dan mempromosikan produk-produk budaya local.
6. Berorientasi Pada Proses
· Untuk memberdayakan masyarakat pada setiap program pembangunan, para pendamping atau fasilitator tidak berorientasi pada target (target oriented) karena pabila suatu program yang berorientasi pada target, penerimaan masyarakat dianggap tidak penting untuk difahami, sebab dianggap suatu program dari pemerintah yang mempunyai target tertentu, yang mengakibatkan program tersebut dapat ditinggalkan oleh masyarakat setempat
· Para fasilitator/pendamping dalam memberdayakan masyarakat terhadap suatu program seharusnya berorientasi pada proses, walaupun membutuhkan waktu yang lama, karena masyarakat diharapkan berpartisipasi dalam perencanaan, implementasi dan pemantauan sertaevaluasi program. Untuk mengaplikasikan kegiatan tersebut dibutuhkan suatu kelembagaan petani yang kuat dan mampu sebagai wadah, sekaligus sebagai subyek terhadap suatu program yang ada di wilayah kerjanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar