Selasa, 05 September 2017

BERBAGAI MACAM PENYAKIT UTAMA PADA TANAMAN PADI



1.      Hawar Pelepah (Rhizoctania solani)
a.      Gejala serangannya
Jamur ini sebagai penyebab berbagai penyakit pada berbagai tanaman. Nama latinya akan muncul berulang kali pada setiap tanaman.
Pemantauan penyakit  ini perlu dilakukan  karena keganasan serangannya. Penyebab penyakit ini kelembaban tinggi pemberian pupuk nitrogen berlebihan. Disamping penggunaan varietas yang potensi hasil tinggi  jumlah anakan tinggi kelembaban disekitar tanaman tinggi  kondisi seperti ini merangsang munculnya penyakit ini
b.       Pencegahannya.
Untuk mencegah serangan penyakit  ini  dapat menggunakan fungisida dengan aplikasi pada saat anakan maksimun dan awal fase produktif.

2.      Busuk Pelepah Acrocylindrium oryzae  
a.       Gejala serangan
Gejala serangan penyakit ini yaitu rusaknya jaringan tanaman dalam berbagai ukuran, berwarna gelap dan di bagian tengah berwarna terang. Akhirnya jaringan yang rusak berkembang bersaman dan meluas kebagian pelepah. Didalam pelepah tersebut terbentuk tepung berwarna putih tepatnya pada bulir yang baru mumcul. Akibat serangan penyakit ini bulir tidak muncul karena terganggu pertumbuhannya.
b.       Pencegahan.
Sejauh pengetahuan tentang penyakit ini masih sedikit, sedikit pula usaha yang dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Belum ada varietas tanaman padi yang tahan terhadap serangan penyakit ini.
3.      Penyakit Busuk Batang Helminthosporium sigmoideum 
a.      Gejala serangan
1)      Penyakit ini disebabkan oleh jamur dengan spora yang sangat tahan di dalam tanah. Spora jamur ini menginfeksi pangkal batang ketika spora tersebut mengapung dipermukaan air dan mencapai tanaman.
2)       Infeksi jamur ini mneyebabkan pelepah daun berubah warnanya menjadi gelap kemudian terkulai. Infeksi tersebut kemudian meluas kepelepah berikutnya dan pada akhirnya pada batang.
3)      Apabila batang terserang maka seluruh tanaman tumbang atau tanaman terkulai.
4)      Spora jamur ini berada pada jerami dan tanah hingga musim tanah berikutnya dan akan menginfeksi tanaman baru

b.      Pencegahan.
1)      Penyakit ini dapat ditekan pengaruhnya dengan mengurangi banyaknya spora jamur disawah dengan cara sanitasi. Pembersiahan atau pembakaran jerami dan tunggul jerami merupakan  cara sanitasi yang terbaik.
2)      Pengaturan pengeringan sawah hingga tanah retak retak dapat mengurangi serangan penyakit ini .Penyakit muncul pada lahan yang berlebihan dalam penggunaan pupuk urea dan fospor.
  
4.      Penyakit Blas  Pyricularia oryzae
a.      Gejala serangan
1)      Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae.
2)      Bibit jamur ini berupa spora yang penyebarannya terbawa angin dan air serta terdapat di lahan sawah
3)      Pertumbuhan dan perkembangan jamur ini,serta gejala penyakit berupa bercak pada daun atau batang ditentukan oleh banyak factor diantaranya : pemupukan nitrogen dosis tinggi, dengan kondisi yang lembab.
4)      Penyakit ini menyerang  daun , batang dan malai terutama pada leher malai padi, dimulai dari bercak kecil tetapi melebar sampai beberapa centimeter panjangnya.
5)      Gejala itu biasanya panjang dan meuncing dibagian akhir, di bagian tepi gelap dan bagian tengah abu-abu, pada serangan berat  dapat mematikan bagian daun.
patogen penyebab Blast
b.       Pencegahan.
1)      Penyakit blas paling baik dicegah dengan pengunaan varietas tahan.
2)      Pemberian pupuk  nitrogen sesuai dengan anjuran (rekommendasi setempat)
gejala Blast
5.      Penyakit Bakteri Bergaris ((Xanthomonas campestris pv.orizae
 (=Xanthomonas oryzae)
a.      Gejalaserangan
1)      Penyakit hawar daun disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae yang terdapat di sawah sepanang waktu.
2)      Bakteri ini menginfeksi tanaman melalui luka atau bagian lain yang terbuka, kemudian tumbuh didalam system jaringan pengangkutan tanaman yang mirip pembuluh darah manusia.
3)      Pertumbuhan bakteri menyumbat saluran tersebut sehingga air dan zat makanan tidak dapat masuk kedalam atau keluar dari ujung daun. Hal ini menyebabkan gejala kekuningan, layu dan mati pada ujung daun.
4)      Di persemaian gejala serangan bakteri ini menyebabkan daun menjadi kuning, kering dan mati. Gejala serangan seperti ini  disebut dengan  “kresek”.
5)      Penyakit ini dapat menyerang pada semua fase pertumbuhan tanaman.
6)      Pada tanaman tua, serangan bakteri ini diawali dari bagian tepi ujung daun kemudian   meluas ke daun bagian bawah.  Gejala kuning tersebut pertama terjadi sekitar fase bunting sampai malai keluar.
7)      Suhu dan kelembaban yang tinggi menyebabkan meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan bakteri hawar daun.
b.      Pencegahan.
1)      Cara pencegahan penyakit bakteri hawar daun yang paling praktis adalah dengan penanaman varietas tahan.
2)      Tidak ada varietas yang tahan untuk waktu yang lama, oleh karena itu perlu dilakukan pergiliran varietas.
3)      Sanitasi dan penggunaan benih bermutu  dapat mengurangi sumber infeksi bakteri ini di lapangan.
4)      Jerami-jerami tua yang terinfeksi dibakar, dibersihkan atau dibenam dalam tanah.
5)      Hujan yang lebat dan angin kencang yang menyebabkan lukanya tanaman  dapat membantu penyerangan  bakteri ini.
gejala kresek
6.      Virus Tungro
a.      Gejala serangan
1)       Virus tungro dapat ditularkan dari tanaman satu ketanaman yang lain, dan dari suatu lahan kelahan lainnya oleh wereng hijau, yang disebut sebagai “vector”.
2)       Wereng hijau dapat memperoleh virus hanya dari tunbuhan yang terinfeksi virus, dan harus makan untuk waktu yang pendek sekitar 30 menit sebelum Wereng Hijau dapat menularkan pada tanaman yang lain.
3)       Wereng Hijau hanya dapat menularkan virus pada tanaman lain setelah ia mengandung virus tersebut, kemudian memakan tanaman yang sehat..
4)       Setelah menyuntikan partikel virus tongro, virus memerlukanwaktu 2 minggu  masa inkubasi.
5)        Tingkat serangan virus tungro ini dipengaruhi oleh  : ketahanan varietas, iklim, dan teknologi budidaya.
6)       Serangan virus tungro  menyebabkan tanaman menjadi kuning secara bertahap, pada serangan berat menyebabkan timbulnya  kombinasi warna hijau dan kuning.
7)      Warna kuning tersebut dimulai dari ujung daun  meluas ke bagian bawah.
8)       Bila infeksi terjadi pada awal pertumbuhan tanaman (fase vegetative) tumbuhan akan terlihat sangat kerdil, dengan sedikit anakan dan tidak menghasilkan malai.
9)       Sebagai inang dari Virus ini  adalah singgang tanaman padi

b.      Pencegahan.
Tungro merupakan penyakit sporadic pada padi. Tungro jarang bertahan di suatu lahan secara terus menerus. Dinamika infeksi tungra tidak diketahui dengan baik. Ada banyak cara untuk mengurangi kemunculan virus.
Ø  Pertama, dengan menggunakan varietas tahan terhadap tungro di wilayah tertentu. Cara ini memerlukan pemantauan dan pengujian varietas. Bila daerah endemic tungro, penggunaan varietas tahan merupakan strategi yang terbaik dan sangat ekonomis.
Ø  Kedua, mengendalikan populasi wereng hijau yang merupakan vector virus tungro.
Ø  Ketiga, melakukan sanitasi lingkungan seperti membersihkan singgang yang bertujuan untuk membersihkan tanaman inang virus ini. 

7.      Virus Hampa dan Kerdil Rumput
a.      Gejala serangan
1)      Virus kerdil hampa mudah dikenali yaitu  adanya daun yang memutar  dengan tepi daun yang tak teratur, serta tanaman kerdil.
2)      Virus kerdil rumput juga mudah dikenali yaitu pertumbhan tanaman yang  sangat kerdil, daun kaku dan sempit, pembentukan anakan berlebihan, terdapat bercak coklat dan merah pada daun.
3)      Virus kerdil hampa dan kerdil rumput ditularkan oleh hama wereng coklat.
b.       Pencegahan.
1)      Virus kerdil hampa dan kerdil rumput dapat dicegah dengan mudah yaitu dengan mengendalikan hama wereg coklat.
2)      Ledakan penyakit ini dapat disebabkan berkurangnya populasi musuh alami akibat dari penggunaan pestisida yang kuang bijaksana.
3)      Untuk pengendalian virus ini dapat juga dilakukan dengan beberapa cara seperti penggunaan varietas tahan, pergiliran varietas antar musim, pergilran varietas dalam satu musim,

kerdil rumput

Tidak ada komentar:

Posting Komentar