Cara Budidaya Cabai Merah - Cabai merah merupakan komoditi bernilai ekonomis yang tinggi, namun harus dibarengi dengan pengetahuan yang tepat dalam menanam cabai merah ini, terutama dalam cara yang baik dalam budidaya, selain itu faktor penting lainnya adalah penentuan pasar.
Ada beberapa cara untuk melakukan budidaya di Internet, namun ini adalah cara yang saya lakukan dalam melakukan penanaman atau budidaya tanaman cabai, dan cara ini adalah cara terbaik.
Ada beberapa cara untuk melakukan budidaya di Internet, namun ini adalah cara yang saya lakukan dalam melakukan penanaman atau budidaya tanaman cabai, dan cara ini adalah cara terbaik.
Berikut ini, saya akan berbagi tentang bagaimana cara menanam cabai merah yang baik dan benar.
tanaman cabai |
Syarat Pertumbuhan Tanaman Cabai
Tanaman cabai pada dasarnya tanaman yang mudah tumbuh diberbagai daerah dan kondisi tanah seperti apapun namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Untuk itu sebelum menanam cabai alangkah baiknya petani mengetahui terlebih dahulu syarat tumbuh tanaman cabai ini. Diantaranya adalah:
- Tanaman cabai harus ditanama pada tanah yang gembur dan subur, untuk itu lakukan pengolahan lahan dengan baik.
- Ph tanah harus berkisar antara 6,5 - 6,8.
- Ketersedian air sangat dipentingkan, karena tumbuhan ini sangat membutuhkan air, baik sebagai pelarut unsur ahra ataupun digunakan dalam proses fotosintesis dan proses respirasi.
- Tanaman ini cocok ditanam pada daerah yang memiliki curah hujan yang cukup. artinya tidak berlebih dan tidak kurang.
Proses Penanaman
Cara Menanam Cabai Merah
1. Persiapan dan Pengolahan Lahan.
- Siapkan lahan, kemudian lakukan proses pembajakan, hal ini bertujuan untuk menggemburkan tanah, sehingga proses pengolahan lahan selanjutnya bisa berjalan dengan baik.
- Buat bedengan, sedangkan ukurannya bisa menggunakan lebar 100 hingga 120 cm. Kemudian tinggi bedengan berkisar antara 50 hingga 70 cm. Dan lebar parit bisa sekitar 40-50 cm.
- Setelah lahan siap, kemudian lakukan pupuk dasar dengan pemberian pupuk kompos organik sebanyak 40-50 ton/ha dengan bertujuan untuk memenuhi unsur hara dalam tanah sebelum tanam.
- Penggunaan mulsa tidaklah diwajibkan, namun sangat disarankan
2. Persiapan Pembibitan Dan Penanaman
- Buatlah media semai dengan komposisi 21 liter tanah dengan 10-15 pupuk kandang, gunakan polybag kecil sebagai wadah media, lakukan penyemaian pada media tersebut.
- Pemeliharaan bibit dilakukan dengan membungka sungkup ditiap pagi jam 07.00 hingga jam 10.00, kemudian ditutup lagi hingga sore hari sekitar jam 15.00 hingga 17.00. Ketika bibit berumur 5 hari buka sungkup sepenuhnya.
- Penyiraman dilakukan seminimal mungkin dan jangan terlalu basah, dilakukan setiap pagi, gunakan pestisida nabati untuk melakukan Pengendalian kemungkinan ada hama di umur muda itu.
- Lakukan Pemindahan bibit semai ketika sudah keluar daun sejati sebanyak 4 helai, pindahkan secara hati-hati.
Pemeliharaan tanaman Cabai
- Lakukan Penyulaman ; Penyulaman dilakukan hingga umur tanaman cabai mencapai 3 minggu, jangan lakukan penyulaman hingga terlalu tua, hal ini akan menyebabkan tanaman tidak sama atau tidak seragam.
- Pengikatan Tanaman : Hal ini bertujuan untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman, agar tanaman kuat dan kekar ketika diterpa angin, selain itu ini juga dilakukan untuk menjaga kelembaban saat tanaman tumbuh dewasa. Dilakukan hingga cabang utama terbentuk yang ditandai dengan munculnya bunga pertama.
- Sanitasi Lahan : hal ini dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya adalah, pengendalian hama/gulma, melakukan pengendalian air ketika musim hujan tiba sehingga genangan air dapat dialirkan, ketika tanaman cabai terkena penyakit maka lakukan sanitasi dan kendalikan hama sedetil mungkin.
- Pengairan ; Pengairan diberikan secara teratur dan terukur, dengan dilakukan penggenangan atau pengeleban hanya seminggu sekali jika tidak adahujan. Dan yang perlu menjadi catatan penggenangan dilakukan hanya 1/3 dari dalamnya bedengan.
Pemupukan Susulan
1. Pupuk Akar
Dilakukan dengan cara pengocoran dengan beberapa aplikasi, diantaranya :
Umur 15 hari setelah tanam (HST) dengan menggunakan pupuk organik dengan dosis disesuaikan dengan jenis pupuk organik yang digunakan. Kemudian pupuk juga diberikan pada umur 46 hari setelah masa tanam dengan menggandakan dosis yang diberikkan pada tahap awal.
Dan setelah itu, pada umur 76 hari setelah masa tanam, dengan menambah dosis pupuk pada tahap kedua.
Dan setelah itu, pada umur 76 hari setelah masa tanam, dengan menambah dosis pupuk pada tahap kedua.
2. Pupuk Daun
Pupuk daun pada tanaman cabai bisa menggunakan POC atau pupuk organik cair, Pupuk ini langsung disemprotkan ke daun, Pupuk ini bertujuan untuk menyuburkan daun, dan mempermudah proses fotosintetis jika daun tanaman subur dan rindang.
Pupuk daun pada tanaman cabai bisa menggunakan POC atau pupuk organik cair, Pupuk ini langsung disemprotkan ke daun, Pupuk ini bertujuan untuk menyuburkan daun, dan mempermudah proses fotosintetis jika daun tanaman subur dan rindang.
Pengendalian Hama
Pengendalian hama dilakukan dengan cara PHT, yang paling penting adalah mengenali jenis Hama dan Penyakit yang terjadi pada tanaman, dan lakukan tindakan yang cepat dengan melakukan pengendalian terkontrol
Proses Panen
Proses pemanenan tanamanam cabai merah sangat mudah sekali, namun yang harus diperhatikan adalah tanaman cabai bisa dilakukan pada saat tanaman berusia 90 hingga 120 hari setelah masa tanam. dan yang perlu diperhatikan adalah persentase masak tanaman atau cabai adalah berkisar antara 80-90 persen masak.
Catatan: Artikel ini asli milik "Jurnal Organik"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar