Herbisida adalah bahan senyawa beracun yang dapat dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.
Kehadiran gulma dalam lahan pertanian sangat tidak diharapkan karena akan menyaingi tanaman yang ditanam dalam memperolah unsure hara, air dan matahari. Akibat dari serangan gulma dapat menurunkan hasil panen yang cukup besar.
Pada pertanaman padi di indonesia hasil penelitian mnunjukkan bahwa gulma mampu menurunkan bobot gabah. Besarnya penurunan tergantung jenis gulmanya. Marselia crenata menurunkan 19% bobot gabah, sedangkan monochroria dan fimbristilis menurunkan sampai 54% bobot gabah.
Berdasarkan respon terhadap herbisida dan morfologinya, gulma digolongkan menjadi empat:
gulma rerumputan (grasses weeds)
cirri gulma ini berdaun pita, perakaran serabut, batang hulat, pipih, berlubang, atau massif. Umumnya monokotil dari keluarga poaceae. Contohnya alang-alang, paitan, dan kawatan.
Gulma berdaun lebar (broad leaves)
Gulma ini merupakan tumbuhan dikotil dan paku-poakuan. Kisalnya ceplukan, wedusan, dan sembung rambat.
Gulma golongan teki (sedges)
Gulma golongan inibersal dari keluarga cyperaceae, tergolong monokotil, perakaran serabut, berdaun pita, batang bulat, segitiga, pipih, dan massif. Daun tidak mempunyai lidah daun dan titik tumbuhnya tersenbunyi. Misalnya teki dan udelan (cyperus kyllingia).
Gulma pakisan ( fern) ialah gulma yang berasal dari keluarga pakisan. Misalnya pakis kadal ( Dryopteris aridus) dan pakis kinca (neprolepis biserata)
Aplikasi herbisida biasanya ditentukan oleh stadia pertumbuhan tanaman utama dan gulma. Untuk itu ada beberapa macam herbisida jika dilihat dari waktu aplikasinya.
herbisida pratanam (preplant) diaplikasikan pada saat tanaman belum ditanam tetapi tanah sudah dioleh.
Herbisida prapengolahan tanah diaplikasikan pada vegetasi secara total agar mudah dalam pembersihan lahan.
Herbisida pratumbuh (pre emergence) diaplikasikan setelah benih ditanam tetapi belum berkecambah. Gulma pun belum tumbuh.
Herbisida pratumbuh ( post emegence) di aplikasikan pada saat gulma dan tanaman sudah lewat stadia perkecambahan. Jadi herbisida ini bisa diaplikasikan saat tanaman masih muda maupun sudah tua.
Ditinjau dari cara kerjanya, herbisida dibedakan atas herbisida kontak dan sistemik.
a. Herbisida kontak akan mematikan jaringan gulma yang terkana. Herbisida ini diaplikasikan dengan penyemprotan dan sangat sesuai untuk mengendalikan gulma setahun atau gulma semusim. Misalnya ceplukan (Physalis angulata L), wedusan atau babadotan (Angeratum conyzoides L.) dan bayam duri (amaratus spinosa L.). gulma ini akan mati scara keseluruhan bila kontan dengan herbisida ini. Namun, bial diaplikasikan pada gulma tahunan yang mati hanya bagian atasnya. Jadi hanya seperti dibabat. Sedangkan akarnya tetap hidup.
b. Herbisida sistemik diabsorbsi oleh akar atau daun masuk ke dalam jaringan pembuluh kemudian diedarkan ke bagian lain sehingga gulma mengalami kematian total. Maka dari itu aplikasinya dapat dengan cara penyemprotan daun atau penyiraman ke akar tanaman. Gulma tahunan (perennial weed) misalnya alang-alang, teki, dan sembung darta dangat efektif dikendalikan dengan herbisida sistemik.
Pergerakan herbisida masuk kedalam tubuh tanaman dengan dua cara kerja, yaitu selektif dan nonselektif.
Herbisaida selektif walaupun diaplikasikan pada berbagai tumbuhan tetapi hanya akan mematikan gulma dan relative tidak mengganggu tanaman yang dibudidayakan.
Herbisida nolnselektif ialah herbisida yang diberikan lewat tanah atau daun yang dapat mematikan hamper semua jenis tumbuhan.
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari sisa makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Lawan dari pupuk organik adalah anorganik. Pupuk organik terdiri dari pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik sangat baik untuk cabe merah dan padi, serta berbagai tanaman lainnya. Dan Bioawu adalah salah satu pupuk organik terbaik saat ini karena mengandung senyawa komplit yang dibutuhkan oleh tanah.
Minggu, 31 Agustus 2014
Pengertian Fungisida
Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fungi atau cendawan.
Pada umumnya cendawa berbentuk eperti benang halus yang btidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, kumpulan dari benag halus ini yang disebut mycelium bisa dilihat dengan jelas. Miselium ini bia tumbuh diatas atau dalam tubuh inang. Warna meselium ini ada yang putih, cokelat, hitam dan lain-lain. Cendawan akan berkembang pesat bila kondisi sekitarnya sangat lembab, tanah asan dan selalu basah dengansuhu sekitar 25-30 C. selain merusak tanaman yang masih hidup cendawan juga mengahncurkan kayu bangunan.
Cendawan merusak tanaman dengan berbagai cara. Misalnya sproranya masuk kedalam bagian tanaman lalu mengasakan pembelahan dengancara pembesaran sel yang tidak teratur sehingga menimbulkan bisulo-bisul. Pertumbuhan yang tidak teratur ini mengakibatkan system kerja jaringan pengangkut air menjadi terganggu sehingga kehidupan tanaman menjadi merana. Sebagi contoh kasus ini adalah penyakit akar gada pada kubis yang disebabkan oleh plasmodiophora brassiceae Wor.
Secara umum gejala yang timbul akibat serangan cendawan adalah klorosis atau perubahan warna jaringan tanaman, pembusukan akar, batang, daun atau bagian tanaman lain , muncul bulu-bulu halus yang menutupi daun atau batang dan sebagainya.
Untuk mengendalikan perkembang biakannya, sel-sel cendawan ini bisa dimatikan dengan fungisida. Berdasarkan cara kerjanya mematikan sel cendawan, fungisida dibedakan menjadi:
· Fungisida kontak
· Fungisida sistemik
· Fungisida kontak-sistemik
Fungisida sistemik adalah senyawa kimia yang bila diaplikasikan pada tanaman akan bertranslokasi ke bagian lain. Aplikasi dapat melalui penetrasi daun, melalui tanah untuk selanjutnya diabsorbsi oleh aka, atau injeksi melalui batang. Karena fungisida sistemik ini masuk ke jaringan tanaman, maka harus memenuhi syarat ideal sebagi berikut:
Fungisida sebagi protektan diaplikasikan pada permukaan bagian tanaman , misalnya batang, daun dan buah sebelum terjadi infksi penyakit, atau bahkan sebelum pathogen kontak dengan permukaan bagian tanaman.
Apabila dilihat dari fungsi kerjanya, fungisida dibedakan atas:
Selain untuk mengendalikan serangan cendawan di areal pertanian, fungisida juga banyak diterapkanpada buah dn sayur pascapanen.
Pada umumnya cendawa berbentuk eperti benang halus yang btidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, kumpulan dari benag halus ini yang disebut mycelium bisa dilihat dengan jelas. Miselium ini bia tumbuh diatas atau dalam tubuh inang. Warna meselium ini ada yang putih, cokelat, hitam dan lain-lain. Cendawan akan berkembang pesat bila kondisi sekitarnya sangat lembab, tanah asan dan selalu basah dengansuhu sekitar 25-30 C. selain merusak tanaman yang masih hidup cendawan juga mengahncurkan kayu bangunan.
Cendawan merusak tanaman dengan berbagai cara. Misalnya sproranya masuk kedalam bagian tanaman lalu mengasakan pembelahan dengancara pembesaran sel yang tidak teratur sehingga menimbulkan bisulo-bisul. Pertumbuhan yang tidak teratur ini mengakibatkan system kerja jaringan pengangkut air menjadi terganggu sehingga kehidupan tanaman menjadi merana. Sebagi contoh kasus ini adalah penyakit akar gada pada kubis yang disebabkan oleh plasmodiophora brassiceae Wor.
Secara umum gejala yang timbul akibat serangan cendawan adalah klorosis atau perubahan warna jaringan tanaman, pembusukan akar, batang, daun atau bagian tanaman lain , muncul bulu-bulu halus yang menutupi daun atau batang dan sebagainya.
Untuk mengendalikan perkembang biakannya, sel-sel cendawan ini bisa dimatikan dengan fungisida. Berdasarkan cara kerjanya mematikan sel cendawan, fungisida dibedakan menjadi:
· Fungisida kontak
· Fungisida sistemik
· Fungisida kontak-sistemik
Fungisida sistemik adalah senyawa kimia yang bila diaplikasikan pada tanaman akan bertranslokasi ke bagian lain. Aplikasi dapat melalui penetrasi daun, melalui tanah untuk selanjutnya diabsorbsi oleh aka, atau injeksi melalui batang. Karena fungisida sistemik ini masuk ke jaringan tanaman, maka harus memenuhi syarat ideal sebagi berikut:
- dalam tanaman inang bekerja sebagai toksikan.
- Mengganggu metabolisme inang dan mengimbas ketahanan fisik maupun kimia terhadap pathogen dan tidak mengurangi kuantitas maupun kuantitas tanaman.
- Dapat diabsorbsi scara baik dan ditranslokasikan ke tmpat patogn serta stabil dalam tanaman inang.
- Terhadap mamalia bertoksisitas cukup renah.
- Mampu meningkatkan ketahanan inang.
Fungisida sebagi protektan diaplikasikan pada permukaan bagian tanaman , misalnya batang, daun dan buah sebelum terjadi infksi penyakit, atau bahkan sebelum pathogen kontak dengan permukaan bagian tanaman.
Apabila dilihat dari fungsi kerjanya, fungisida dibedakan atas:
- Fungisidal, yaitu membunuh jamur.
- Fungistatik, yang berarti hanya menghambat pertumbuhan jamur
- Genestatik yang berarti mencegah terjadinya sporulasi.
Selain untuk mengendalikan serangan cendawan di areal pertanian, fungisida juga banyak diterapkanpada buah dn sayur pascapanen.
Fungisida Sistemik
Fungisida sistemik adalah senyawa kimia yang bila diaplikasikan pada tanaman akan bertranslokasi ke bagian lain. Aplikasi dapat melalui penetrasi daun, melalui tanah untuk selanjutnya diabsorbsi oleh aka, atau injeksi melalui batang. Karena fungisida sistemik ini masuk ke jaringan tanaman, maka harus memenuhi syarat ideal sebagi berikut:
Seperti halnya insektisida, menurut cara kerjanya fungisida pun dapat dikelompokkan menjadi kelompok fungisida sistemik dan kelompok fungisida kontak.
Jika fungisida kontak bekerja melalui paparan langsung pada cendawan sasaran, fungisida sistemik bekerja dengan cara masuk ke dalam sistem pembuluh tanaman sehingga akan menyebabkan seluruh bagian tanaman beracun bagi cendawan.
Keuntungan dari fungisida sistemik ini adalah efek residu dapat bertahan cukup lama di dalam tubuh tanaman, berkisar 1 minggu hingga 1 bulan tergantung dengan jenis bahan aktifnya. Selain lebih toleran terhadap pengaruh cuaca seperti hujan yang dapat membasuh residu fungisida pada permukaan tubuh tanaman, fungisida sistemik juga tidak memerlukan pemberian yang mensyaratkan terjadinya kontak langsung dengan cendawan pada saat pengaplikasiannya.
Fungisida sistemik bekerja secara spesifik melalui perusakan kimia enzim jamur seperti seperti merusak "akar", mengganggu pembentukan tabung kecambah, dan ada juga yang mengganggu pembentukan spora.
Hampir semua fungisida sistemik dilengkapi dengan bahan aktif fungisida kontak. Fungisida kontak akan membunuh cendawan yang terkena paparan bahan aktif, sedangkan yang terhindar dari paparan akan "teracuni" oleh bahan aktif sistemik yang diserap tanaman inang yang kemudian diserap kembali oleh cendawan terebut.
Kemampuan sistemik dan kontak inilah yang membuat harga fungisida sistemik yang cukup mahal di pasaran, hal ini membuat banyak orang mengaplikasikannya sebagai senjata terakhir pada saat serangan cendawan pada tanaman sudah menjadi parah. Sebenarnya cara Ini adalah cara yang tidak tepat, karena cendawan dewasa memiliki daya tahan hidup lebih kuat, sehingga cendawan yang tidak mati karena terkena paparan bahan aktif kontak dan dosis bahan aktif sistemik yang kurang, dapat menjadi resisten terhadap bahan aktif yang terkandung di dalam fungisida. Jika perlakuan diaplikasikan pada saat cendawan baru tumbuh dengan kondisi yang masih lemah, kecil kemungkinanan cendawan bisa bertahan ketika menyerap zat aktif sistemik.
Bahan-bahan aktif yang dapat ditemui terkandung di dalam fungisida sistemik adalah:
Benomyl, Thiram, Carbendazim, Mancozeb, Oksadisil, Propineb, dan Metalaksil.
Benomyl (dipasarkan sebagai Benlate) adalah fungisida yang diperkenalkan pada tahun 1968 oleh DuPont. Benomyl adalah fungisida sistemik benzimidazole yang bersifat racun selektif bagi mikroorganisme dan invertebrata, khususnya cacing tanah. Benomyl mengikat mikrotubulus , mengganggu fungsi sel seperti meiosis dan transportasi intraseluler.
Toksisitas selektif benomyl sebagai fungisida adalah efeknya tinggi terhadap jamur daripada mikrotubulus mamalia.
Thiram adalah senyawa dithiocarbamate dimetil yang digunakan sebagai suatu fungisida untuk mencegah penyakit jamur pada biji dan tanaman selain berfungsi juga sebagai bakterisida.
Carbendazim adalah fungisida benzimidazole dengan spektrum luas yang banyak digunakan.
Penggunaan
Carbendazim diusulkan dilarang oleh Badan Kimia Swedia dan disetujui oleh Parlemen Eropa pada tanggal 13 Januari 2009, namun fungisida kontroversial ini secara luas digunakan di Queensland, Australia pada perkebunan macadamia.
Mancozeb adalah fungisida bisdithiocarbamate etilen tidak beracun yang banyak diaplikasikan. Mancozep efektif terhadap penyakit tanaman yang disebabkan Phytophthora, Anthracnose, Botrytis, Fusarium, Pythium, Alternaria, Early and Late Blight, Powdery and Downy Mildew, Bacterial Spot, Verticillium, Angular Leaf Spot, Trichoderma, dan lain-lain.
Oksadisil adalah fungisida yang bekerja dengan cara menghambat salah satu proses metabolisme cendawan. Sifat oksadisil yang hanya bekerja pada spectrum sempit ini beresiko menyebabkan timbulnya resistensi dari candawan.
Seperti halnya Thiram dan Mancozeb, Bahan aktif propineb bekerja dengan cara menghambat beberapa proses metabolisme cendawan. Sifatnya yang multisite inhibitor ini membuat fungisida tersebut tidak mudah menimbulkan resistensi cendawan. Fungisida yang bersifat multisite inhibitor (merusak di banyak proses metabolisme) umumnya berspektrum luas.
Metalaksil adalah bahan aktif yang juga tergabung dalam kelompok fungisida yang bekerja dengan cara menghambat salah satu proses metabolisme cendawan. Beberapa Merek Fungisida Sistemik di Pasaran.
Nama Bahan Aktif
Sumber:
- http://agri-man.blogspot.com
- http://epetani.deptan.go.id/budidaya/hama-dan-penyakit-padi-13
- http://en.wikipedia.org/wiki/Benomyl
- Dalam tanaman inang bekerja sebagai toksikan.
- Mengganggu metabolisme inang dan mengimbas ketahanan fisik maupun kimia terhadap pathogen dan tidak mengurangi kuantitas maupun kuantitas tanaman.
- Dapat diabsorbsi scara baik dan ditranslokasikan ke tmpat patogn serta stabil dalam tanaman inang.
- Terhadap mamalia bertoksisitas cukup renah.
- Mampu meningkatkan ketahanan inang.
Seperti halnya insektisida, menurut cara kerjanya fungisida pun dapat dikelompokkan menjadi kelompok fungisida sistemik dan kelompok fungisida kontak.
Jika fungisida kontak bekerja melalui paparan langsung pada cendawan sasaran, fungisida sistemik bekerja dengan cara masuk ke dalam sistem pembuluh tanaman sehingga akan menyebabkan seluruh bagian tanaman beracun bagi cendawan.
Keuntungan dari fungisida sistemik ini adalah efek residu dapat bertahan cukup lama di dalam tubuh tanaman, berkisar 1 minggu hingga 1 bulan tergantung dengan jenis bahan aktifnya. Selain lebih toleran terhadap pengaruh cuaca seperti hujan yang dapat membasuh residu fungisida pada permukaan tubuh tanaman, fungisida sistemik juga tidak memerlukan pemberian yang mensyaratkan terjadinya kontak langsung dengan cendawan pada saat pengaplikasiannya.
Fungisida sistemik bekerja secara spesifik melalui perusakan kimia enzim jamur seperti seperti merusak "akar", mengganggu pembentukan tabung kecambah, dan ada juga yang mengganggu pembentukan spora.
Hampir semua fungisida sistemik dilengkapi dengan bahan aktif fungisida kontak. Fungisida kontak akan membunuh cendawan yang terkena paparan bahan aktif, sedangkan yang terhindar dari paparan akan "teracuni" oleh bahan aktif sistemik yang diserap tanaman inang yang kemudian diserap kembali oleh cendawan terebut.
Kemampuan sistemik dan kontak inilah yang membuat harga fungisida sistemik yang cukup mahal di pasaran, hal ini membuat banyak orang mengaplikasikannya sebagai senjata terakhir pada saat serangan cendawan pada tanaman sudah menjadi parah. Sebenarnya cara Ini adalah cara yang tidak tepat, karena cendawan dewasa memiliki daya tahan hidup lebih kuat, sehingga cendawan yang tidak mati karena terkena paparan bahan aktif kontak dan dosis bahan aktif sistemik yang kurang, dapat menjadi resisten terhadap bahan aktif yang terkandung di dalam fungisida. Jika perlakuan diaplikasikan pada saat cendawan baru tumbuh dengan kondisi yang masih lemah, kecil kemungkinanan cendawan bisa bertahan ketika menyerap zat aktif sistemik.
Bahan-bahan aktif yang dapat ditemui terkandung di dalam fungisida sistemik adalah:
Benomyl, Thiram, Carbendazim, Mancozeb, Oksadisil, Propineb, dan Metalaksil.
Benomyl (dipasarkan sebagai Benlate) adalah fungisida yang diperkenalkan pada tahun 1968 oleh DuPont. Benomyl adalah fungisida sistemik benzimidazole yang bersifat racun selektif bagi mikroorganisme dan invertebrata, khususnya cacing tanah. Benomyl mengikat mikrotubulus , mengganggu fungsi sel seperti meiosis dan transportasi intraseluler.
Toksisitas selektif benomyl sebagai fungisida adalah efeknya tinggi terhadap jamur daripada mikrotubulus mamalia.
Thiram adalah senyawa dithiocarbamate dimetil yang digunakan sebagai suatu fungisida untuk mencegah penyakit jamur pada biji dan tanaman selain berfungsi juga sebagai bakterisida.
Carbendazim adalah fungisida benzimidazole dengan spektrum luas yang banyak digunakan.
Penggunaan
Carbendazim diusulkan dilarang oleh Badan Kimia Swedia dan disetujui oleh Parlemen Eropa pada tanggal 13 Januari 2009, namun fungisida kontroversial ini secara luas digunakan di Queensland, Australia pada perkebunan macadamia.
Mancozeb adalah fungisida bisdithiocarbamate etilen tidak beracun yang banyak diaplikasikan. Mancozep efektif terhadap penyakit tanaman yang disebabkan Phytophthora, Anthracnose, Botrytis, Fusarium, Pythium, Alternaria, Early and Late Blight, Powdery and Downy Mildew, Bacterial Spot, Verticillium, Angular Leaf Spot, Trichoderma, dan lain-lain.
Oksadisil adalah fungisida yang bekerja dengan cara menghambat salah satu proses metabolisme cendawan. Sifat oksadisil yang hanya bekerja pada spectrum sempit ini beresiko menyebabkan timbulnya resistensi dari candawan.
Seperti halnya Thiram dan Mancozeb, Bahan aktif propineb bekerja dengan cara menghambat beberapa proses metabolisme cendawan. Sifatnya yang multisite inhibitor ini membuat fungisida tersebut tidak mudah menimbulkan resistensi cendawan. Fungisida yang bersifat multisite inhibitor (merusak di banyak proses metabolisme) umumnya berspektrum luas.
Metalaksil adalah bahan aktif yang juga tergabung dalam kelompok fungisida yang bekerja dengan cara menghambat salah satu proses metabolisme cendawan. Beberapa Merek Fungisida Sistemik di Pasaran.
Nama Bahan Aktif
- Benlate T 20/20 WP Benomyl 20% + Tiram 20%
- Delsene MX 80WP Carbendazim 6.2% + Mancozeb 73.8%
- Saaf 75 WP Mancozeb 63% + Carbendazim 12%
- Makaliette 35/35 WP Alumunium Fosetil 36.9% + Mancozeb 36.9%
- Pruvit PR 10/56 WP Oksadisil 10% + Propineb 56%
- Ridomil MZ 8/64 WPMetalaksil 8% + Mancozeb 64%
- Unilax 72 WP Mancozeb 64% + Metalaxil 8%
- Sandovan MZ 10/56 WP Oksadisil 10% + Mancozeb 56%
Sumber:
- http://agri-man.blogspot.com
- http://epetani.deptan.go.id/budidaya/hama-dan-penyakit-padi-13
- http://en.wikipedia.org/wiki/Benomyl
Sabtu, 30 Agustus 2014
Unsur Hara Pada Tanaman
Unsur hara merupakan elemen penting untuk menopang pertumbuhan tanaman. Tanpanya, mustahil tanaman dapat tumbuh optimal, bahkan besar kemungkinan tanaman akan mengalami kematian. Bisa dibilang nutrisi tanaman ini merupakan bahan makanan utama bagi tanaman. Dengan unsur-unsur tersebut tanaman mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.
KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN
Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan nutrisi berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur-unsur dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya pun menurun. Kita sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk mengetahui ketersediaan unsur yang terkandung didalamnya, salah satu upayanya adalah dengan mengetahui gejala defisiensi pada tanaman.
Gejala Defisiensi Unsur Hara Pada Tanaman
Nitrogen (N)
Gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering berwarna merah kecoklatan. Pembentukan buah tidak sempurna, kecil-kecil, kekuningan, dan masak sebelum waktunya.
Cara penanganan kekurangan unsur nitrogen adalah dengan menambahkan pupuk kimia berupa pupuk urea (N=46%), ZA (N=21%), KNO3, NPK serta pupuk daun kandungan N tinggi.
Fosfor (P)
Gejala kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan terpelintir (distorsi). Tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu. Kekurangan unsur ini menyebabkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan.
Cara penanganan kekurangan unsur fosfor adalah dengan menambahkan pupuk kimia SP36 (P=36%), NPK, MKP serta pupuk daun kandungan P tinggi.
Kalium (K)
Gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun terutama daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitas jelek dan tidak tahan simpan.
Cara penanganan kekurangan unsur kalium adalah dengan menambahkan pupuk kimia KCl (K=52%), NPK, MKP, serta pupuk daun kandungan K tinggi.
Sulfur (S)
Gejala kekurangan sulfur ditandai dengan warna daun muda memudar (klorosis), berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak merata, menguning atau keputih-putihan. Pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil, berbatang pendek, dan kurus.
Cara penanganan kekurangan unsur sulfur adalah dengan menambahkan pupuk kimia ZA (S=20%), Phonska (S=10%), serta pupuk daun yang mengandung unsur S.
Kalsium (Ca)
Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan pertumbuhan kuncup yang terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun muda mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum waktunya, warna buah kurang sempurna.
Cara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah dengan menambahkan kapur dolomite (Ca=38%), kalsium karbonat (Ca=90%), serta pupuk kalsium kandungan Ca 80-99%.
Magnesium (Mg)
Gejala kekurangan magnesium ditandai dengan daun tua yang semula hijau segar berubah menjadi kekuningan dan tampak pucat. Diantara tulang-tulang daun terjadi klorosis, warna berubah menguning dan terdapat bercak-bercak berwarna kecoklatan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau.
Cara penanganan kekurangan unsur magnesium adalah dengan menambahkan pupuk kimia kieserite, kapur dolomite (Mg=18%), serta pupuk daun yang mengandung unsur Mg.
Unsur Mikro
Besi (Fe). Gejala kekurangan besi ditandai dengan warna kuning pada daun-daun muda, pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran dan mati pucuk, tulang daun yang berwarna hijau berubah kekuningan kemudian memutih, pertumbuhan tanaman seolah terhenti.
Boron (B). Gejala kekurangan boron ditandai dengan tepi daun mengalami klorosis mulai dari bawah daun kemudian mengering dan akhirnya mati. Pada tanaman bercabang, ruas tanaman memendek, batang keropos, pembentukan cabang tumbuh sejajar berdampingan.
Tembaga (Cu). Gejala kekurangan tembaga ditandai dengan daun berwarna hijau kebiru-biruan, ujung daun secara tidak merata ditemukan layu, terkadang terjadi klorosis meski jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman kerdil dan gagal membentuk bunga.
Mangan (Mn). Gejala kekurangan mangan ditandai dengan pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau kemerahan, jaringan daun di beberapa tempat mati, serta biji yang terbentuk tidak sempurna.
Seng (Zn). Gejala kekurangan seng ditandai dengan daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan, daun berlubang, mengering dan akhirnya mati.
Molibedenum (Mo). Gejala kekurangan molibdenum ditandai dengan warna daun memudar, keriput dan mengering, pertumbuhan tanaman seolah terhenti dan akhirnya mati.
Cara penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan menambahkan pupuk organik yang tinggi, pemberian pupuk organik cair untuk pemupukan susulan, serta penyemprotan pupuk daun dengan kandungan mikro lengkap.
KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN
Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan nutrisi berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur-unsur dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya pun menurun. Kita sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk mengetahui ketersediaan unsur yang terkandung didalamnya, salah satu upayanya adalah dengan mengetahui gejala defisiensi pada tanaman.
Gejala Defisiensi Unsur Hara Pada Tanaman
Nitrogen (N)
Gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering berwarna merah kecoklatan. Pembentukan buah tidak sempurna, kecil-kecil, kekuningan, dan masak sebelum waktunya.
Cara penanganan kekurangan unsur nitrogen adalah dengan menambahkan pupuk kimia berupa pupuk urea (N=46%), ZA (N=21%), KNO3, NPK serta pupuk daun kandungan N tinggi.
Fosfor (P)
Gejala kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan terpelintir (distorsi). Tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu. Kekurangan unsur ini menyebabkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan.
Cara penanganan kekurangan unsur fosfor adalah dengan menambahkan pupuk kimia SP36 (P=36%), NPK, MKP serta pupuk daun kandungan P tinggi.
Kalium (K)
Gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun terutama daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitas jelek dan tidak tahan simpan.
Cara penanganan kekurangan unsur kalium adalah dengan menambahkan pupuk kimia KCl (K=52%), NPK, MKP, serta pupuk daun kandungan K tinggi.
Sulfur (S)
Gejala kekurangan sulfur ditandai dengan warna daun muda memudar (klorosis), berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak merata, menguning atau keputih-putihan. Pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil, berbatang pendek, dan kurus.
Cara penanganan kekurangan unsur sulfur adalah dengan menambahkan pupuk kimia ZA (S=20%), Phonska (S=10%), serta pupuk daun yang mengandung unsur S.
Kalsium (Ca)
Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan pertumbuhan kuncup yang terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun muda mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum waktunya, warna buah kurang sempurna.
Cara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah dengan menambahkan kapur dolomite (Ca=38%), kalsium karbonat (Ca=90%), serta pupuk kalsium kandungan Ca 80-99%.
Magnesium (Mg)
Gejala kekurangan magnesium ditandai dengan daun tua yang semula hijau segar berubah menjadi kekuningan dan tampak pucat. Diantara tulang-tulang daun terjadi klorosis, warna berubah menguning dan terdapat bercak-bercak berwarna kecoklatan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau.
Cara penanganan kekurangan unsur magnesium adalah dengan menambahkan pupuk kimia kieserite, kapur dolomite (Mg=18%), serta pupuk daun yang mengandung unsur Mg.
Unsur Mikro
Besi (Fe). Gejala kekurangan besi ditandai dengan warna kuning pada daun-daun muda, pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran dan mati pucuk, tulang daun yang berwarna hijau berubah kekuningan kemudian memutih, pertumbuhan tanaman seolah terhenti.
Boron (B). Gejala kekurangan boron ditandai dengan tepi daun mengalami klorosis mulai dari bawah daun kemudian mengering dan akhirnya mati. Pada tanaman bercabang, ruas tanaman memendek, batang keropos, pembentukan cabang tumbuh sejajar berdampingan.
Tembaga (Cu). Gejala kekurangan tembaga ditandai dengan daun berwarna hijau kebiru-biruan, ujung daun secara tidak merata ditemukan layu, terkadang terjadi klorosis meski jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman kerdil dan gagal membentuk bunga.
Mangan (Mn). Gejala kekurangan mangan ditandai dengan pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau kemerahan, jaringan daun di beberapa tempat mati, serta biji yang terbentuk tidak sempurna.
Seng (Zn). Gejala kekurangan seng ditandai dengan daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan, daun berlubang, mengering dan akhirnya mati.
Molibedenum (Mo). Gejala kekurangan molibdenum ditandai dengan warna daun memudar, keriput dan mengering, pertumbuhan tanaman seolah terhenti dan akhirnya mati.
Cara penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan menambahkan pupuk organik yang tinggi, pemberian pupuk organik cair untuk pemupukan susulan, serta penyemprotan pupuk daun dengan kandungan mikro lengkap.
Jumat, 29 Agustus 2014
Cara Menanam Singkong Dengan Baik
Cara Menanam Singkong Dengan Baik - Singkong (Casava) atau Manihot merupakan tanaman yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia dan selain sebagai pengganti nasi, pengganti karbohidrat, singkong juga banyak digunkan sebagai bahan olahan, salah satunya adalah bahan pembuatan keripik singkong, keripik singkong merupakan makanan yang sangat digemari dan mempunyai nilai ekonomis tinggi, ada beberapa olahan singkong berupa keripik singkong yang terkenal, salah satunya keripik ma icih.
cara tanam singkong |
Cara Budidaya Singkong Yang Tepat
Bagaimana cara tanam singkong yang baik? kali ini jurnal organik akan memberikan tips-tipsnya:
Persiapan Lahan
Lakukan pembajakan lahan kemudian digaru, hingga tanah benar-benar mudah ditanami, kemudian lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos, komposisinya 1 ton untuk 1 hektare lahan, kemudian aduk kembali tanah yang sudah diberi pupuk tersebut.
Menanam singkong tidak memerlukan bedengan, namun yang harus diperhatikan lahan yang akan ditanami oleh tanaman singkong haruslah lebih tinggi dari dataran disekitarnya, ini diharuskan karena agar lahan tidak tergenang saat hujan turun, yang akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman.
Proses Penanaman
Siapkan batang singkong sebagai bahan tanaman, usahakan tanaman yang sudah berusia kurang dari 8 bulan, dan pilih tanaman yang bagus dan sehat dan perhatikan jangan sampai memilih tanaman yang terbebas dari hama dan penyakit.
Lakukan pemotongan pada batang singkong dengan ukuran panjang 20 hingga 25 cm atau 5 ruas batang singkong, kemudian klasifikasikan menurut pemotongannya, yaitu bagian bawah batang harus disatukan dengan bagian batang yang lain, kemudian bagian tengah disatukan dengan bagian tengah, demikianpun bagian atas batang harus disatukan dengan bagian atas yang lainnya.
Jika lahan yang akan ditanami adalah lahan yang relatif kering maka lakukan penanaman dengan cara horizontal, kemudian jika pada lahan yang relatif basah lakukan penanaman dengan cara vertikal, namun tanamlah dengan agak miring atau menjorok ke samping.
Perawatan dan Pemupukan
Lakukan penyiraman setiap hari, selama masa pertumbuhan, karena masa pertumbuhan tanaman betul-betul membutuhkan air, namun setelah melewati masa pertumbuhan penyiraman bisa dilakukan secara terjadwal dan tidak perlu dilakukan setiap hari, namun tetap harus tetap disiram.
Gunakan pupuk kompos atau pupuk organik, lakukan pemupukan disekitar tanaman, yang sebelumnya dilakukan penyiangan pada sekitar tanaman, lakukan juga pengendalian hama dengan cara PHT, biasanya hama yang menyerang tanaman ini adalah tikus, dan ulat daun. Gunakan pestisida nabati untuk membasmi ulat daun.
Masa Panen
Panen dilakukan biasanya 8 bulan setelah masa tanam, biasanya dengan ciri-ciri batang sudah menua, daun-daunnya sudah menua dan hampir menguning sebagian, kemudian lakukan sample terlebih dahulu dalam pemanenan. Lahan yang relatif kering sebaiknya lakukan penggalian disekitar tanaman agar mudah dalam pencabutan, namun pada lahan yang relatif basah, biasanya tanaman mudah dicabut. Lakukan dengan hati-hati karena hasil panen juga akan ditentukan dengan cara panen yang kurang baik.
Proses Penanaman
Siapkan batang singkong sebagai bahan tanaman, usahakan tanaman yang sudah berusia kurang dari 8 bulan, dan pilih tanaman yang bagus dan sehat dan perhatikan jangan sampai memilih tanaman yang terbebas dari hama dan penyakit.
Lakukan pemotongan pada batang singkong dengan ukuran panjang 20 hingga 25 cm atau 5 ruas batang singkong, kemudian klasifikasikan menurut pemotongannya, yaitu bagian bawah batang harus disatukan dengan bagian batang yang lain, kemudian bagian tengah disatukan dengan bagian tengah, demikianpun bagian atas batang harus disatukan dengan bagian atas yang lainnya.
Jika lahan yang akan ditanami adalah lahan yang relatif kering maka lakukan penanaman dengan cara horizontal, kemudian jika pada lahan yang relatif basah lakukan penanaman dengan cara vertikal, namun tanamlah dengan agak miring atau menjorok ke samping.
Perawatan dan Pemupukan
Lakukan penyiraman setiap hari, selama masa pertumbuhan, karena masa pertumbuhan tanaman betul-betul membutuhkan air, namun setelah melewati masa pertumbuhan penyiraman bisa dilakukan secara terjadwal dan tidak perlu dilakukan setiap hari, namun tetap harus tetap disiram.
Gunakan pupuk kompos atau pupuk organik, lakukan pemupukan disekitar tanaman, yang sebelumnya dilakukan penyiangan pada sekitar tanaman, lakukan juga pengendalian hama dengan cara PHT, biasanya hama yang menyerang tanaman ini adalah tikus, dan ulat daun. Gunakan pestisida nabati untuk membasmi ulat daun.
Masa Panen
Panen dilakukan biasanya 8 bulan setelah masa tanam, biasanya dengan ciri-ciri batang sudah menua, daun-daunnya sudah menua dan hampir menguning sebagian, kemudian lakukan sample terlebih dahulu dalam pemanenan. Lahan yang relatif kering sebaiknya lakukan penggalian disekitar tanaman agar mudah dalam pencabutan, namun pada lahan yang relatif basah, biasanya tanaman mudah dicabut. Lakukan dengan hati-hati karena hasil panen juga akan ditentukan dengan cara panen yang kurang baik.
Demikian cara tanam singkong yang baik
Cara Menanam Kacang Tanah Yang Baik
Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan jenis tanaman kacang-kacangan yang banyak ditanam oleh petani Indonesia, dan kebanyakan petani Indonesia melakukannya dengan sistem tumpang sari, selain itu, kacang tanah juga adalah tanaman yang mudah ditanam.
Bagaimana cara menanam kacang tanah yang baik, berikut ini akan kami jabarkan agar mendapatkan hasil panen kacang tanah yang melimpah, karena ternyata kebanyakan para petani Indonesia tidak menekuni bagaimana cara menanam kacang dengan baik, karena kebanyakan petani Indonesia melakukan penanaman kacang tanah dengan sistem tumpang sari.
Kemudian hal penting laiinya, kacang tanah juga ternyata memiliki bintil akar yang merupakan tempat bakteri Rhizobium, bakteri inilah yang ternyata penyedia unsur Nitrogen yang dibutuhkan tanaman, sehingga tanah bekas penanaman kacang tanah akan subur jika ditanami tanaman yang lain.
Kacang tanah |
Cara Budidaya Kacang Tanah Yang Benar Dan Baik
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses budidaya kacang tanah agar menadapatkan hasil panen yang maksimal, Diantaranya adalah:
Syarat tanam kacang tanah
Kacang tanah akan cocok jika ditaam di daerah dengan curah hujan yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah artinya, akan cocok pada daerah dengan curah hujan sedang, ini dikarenakan jika kacang tanah ditanam di daerah yang bercurah hujan tinggi maka bunga akan sulit diserbuki karena udara akan lebih lembab, selain itu akan menimbulkan penyakit dan jamur yang merupakan kendala bagi tumbuhan kacang tanah. kacang tanah juga memerlukan sinar matahari yang cukup.
Ketinggian yang cocok untuk tanaman ini adalah berkisar antara 50-500 mdpl, meskipun tanaman ini masih bisa ditanam di atas ketinggian 1500 mdpl. Tanah yang cocok adalah tanah yang gembur, subur dan banyak mengandung unsur hara, kandungan yang mesti tercukupi adalah unsur kalium (Ca), nitrogen (K) dan Pospat (P) yang tercukupi, sementara ph tanah yang bagus untuk tanaman ini adalah 5-6,5.
Kacang tanah akan cocok jika ditaam di daerah dengan curah hujan yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah artinya, akan cocok pada daerah dengan curah hujan sedang, ini dikarenakan jika kacang tanah ditanam di daerah yang bercurah hujan tinggi maka bunga akan sulit diserbuki karena udara akan lebih lembab, selain itu akan menimbulkan penyakit dan jamur yang merupakan kendala bagi tumbuhan kacang tanah. kacang tanah juga memerlukan sinar matahari yang cukup.
Ketinggian yang cocok untuk tanaman ini adalah berkisar antara 50-500 mdpl, meskipun tanaman ini masih bisa ditanam di atas ketinggian 1500 mdpl. Tanah yang cocok adalah tanah yang gembur, subur dan banyak mengandung unsur hara, kandungan yang mesti tercukupi adalah unsur kalium (Ca), nitrogen (K) dan Pospat (P) yang tercukupi, sementara ph tanah yang bagus untuk tanaman ini adalah 5-6,5.
Pemilihan Benih Kacang Tanah
Benih kacang biasanya dipilih dari biji kacang yang sudah tua, atau dalam masa tanam 100 hari lebih, kemudian benih itu dibiarkan (tidak dibuka kulitnya) hingga beberapa bulan, sebelum menggunakan benih sebaiknya lakukan pemilihan dan sortir terlebih dahulu dengan memilih benih kacang yang bagus dan mulus, benih kacang dijual dibeberapa toko benih pilihlah yang kualitasnya bagus seperti varietas hibrida dll. Benih kacang memang sangat tahan hingga beberapa tahun apalagi diletakan ditempat yang sejuk dan disimpan dengan baik, namun alangkah baiknya untuk penanaman sebaiknya tidak menggunakan benih yang tersimpan dengan lama.
Cara Menanam Kacang Tanah Dengan cara Organik
Pengolahan Tanah secara Organik
Jika melakukan proses tanam dengan cara organik dan menginginkan hasil panen yang organik maka lakukan proses pengolahan tanah dengan cara organik, hal ini juga diyakini bisa meningkatkan hasil produksi panen, dan kualitas kacang yang dihasilkan lebih maksimal.
gemburkan tanah atau bajak terlebih dahulu, kemudian siapkan pupuk kandang atau pupuk kompos sebarkan dan aduk secara merata, untuk hasil yang bagus sebaiknya 1-2 ron per hektar, kemudian diamkan tanah yang sudah diolah selama 2-5 hari dan jangan ditanami, ini dilakuka agar ada proses penggemukan dan penyuburan tanah.
Penanaman kacang tanah bisa dilakukan dengan bedengan ataupun tidak, jika lahan yang akan digunakan rawan tergenang, atau terlalu rendah maka gunakan bedengan untuk mencegah tergenangnya air, karena drainase juga sangat penting dalam proses tanam kacang tanah.
Sebelum menanam, buatlah lubang tanam dengan jarak tanam, 25 X 25 cm. satu lubang tanam diisi dengan 1 butir benih, perkiraan untuk 1 hektare lahan memerlukan kurang lebih 50 kg benih. Masukan benih dalam lubang kemudian tutup kembali lubangnya dengan tanah.
Proses Perawatan
Lakukan penyiraman setiap hari pagi dan sore hari, setelah proses tanam biasanya kacang tanah akan tumbuh dan berkecambah hingg hari ke 3-5 hari, jika sampai hari itu tidak ada tanda-tanda akan tumbuh dan tidak berkecambah, segera lakukan penanaman ulang, pada lubang tanam yang tidak tumbuh.
Biasanya, kacang tanah akan tumbuh dengan merata ketika tanaman sudah berumur 1-2 minggu, kemudian proses berbunga pada umur tanaman seikitar 20 hari hingga umur 75 hari, kemudian tumbuhan akan mulai membentuk polong pada usia tanam 30 hari. Lakukan perawatan dengan baik dengan tetap menyiramnya setiap hari.
Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk akar dan pupuk daun organik, atau yang lebih praktis gunakan pupuk cair organik, dengan menyiramkan pada tanaman atau dengan menyemprotnya ke daun tanaman, untuk menghasilkan tanaman yang subur dan baik. Pada saat tanaman berbunga, pemupukan harus dilakukan, karena pada saat berbunga inilah proses pembentukan polong, hingga menjadi kacang yang utuh.
Lakukan penyiangan pada tanaman dan bubuhkan tanah disekeliling tanaman, untuk melindungi akar dan memperkuat akar agar tidak mudah tercerabut.
Pengendalian Hama
Hama yang biasa menyerang kacang tanah, diantaranya adlah ulat daun (penggulung daun), ulat jengkal, ulat pemakan akar, kemudian penyakit yang biasanya menyerang tanaman ini adalah layu akar, layu daun, bercak daun, sklerotium dan gapong dan busuk akar. Lakukan proses pengendalian hama secara terpadu agar hama dan penyakit selalu terkendali dengan baik, jika diperlukan penyemprotan maka gunakan pestisida nabati atau pestisida organik.
Proses Panen
Pemanenan dilakukan jika kacang tanah sudah matang, biasanya ketika tanaman berusia 90 hari, adapun tanda-tanda kacang sudah matangm adalah batang yang sudah mulai mengeras, daun sebagian sudah menguning da mulai berguguran, cara yang mudah adalah dengan mengambil sample kacang, dengan ciri-cirinya kacang penuh dan keras. Lakukan pemanenan dengan hati-hati, dengan mencabut tanaman dengan melakukan penggembran terlebih dahulu pada tanah disekitar tanaman.
Itulah diantaranya cara tanam kacang tanah yang baik dan benar.
Kamis, 28 Agustus 2014
Cara Menanam Rumput Gajah Mini
Rumput gajah mini merupakan jenis rumput yang banyak diminati bagi pecinta eksterior rumah atau taman, selain karena berntuknya yang unik, warna nya yang hijau menarik dan daunnya agak sedikit lebar rumput ini bisa ditata dengan rapih sehingga sangat cocok untuk menghiasi taman atau halaman rumah. Cara menanamnya juga mudah, dan perawatannya tidak sesulit yang dibayangkan.
Cara Menanam Rumput Gajah Mini di halaman
Sebelum menanam, sebaiknya olah dulu tanahnya dengan digemmburkan terlebih dahulu dengan mencangkulnya dan membalikan tanah dan kemudian diratakan, taburkan pupuk kompos secara merata dipermukaan tanah tersebut, kemudian aduk-aduk dengan rata, padatkan kembali tanah yang tadi digemburkan sedikit demi sedikit, kemudian tanam rumput gajah secara zigzag, dan ditata urutannya secara teratur. Padatkan tanah disekitar rumput agar akarnya menjadi lebih kuat.
Cara Merawat Rumput Gajah Mini
Langkah selanjutnya, adalah merawatnya dengan menyiramnya setiap hari, namun dalam penyiraman jangan sampai rumput tergenang air, sehingga akan mengakibatkan akar dan daun rumput gajah mini tersebut membusuk.
Lakukan pemupukan sesekali dengan pupuk daun atau pupuk cair organik, ini akan membuat daun rumput akan lebih cerah dan subur.
Demikian cara mudah menanam rumput gajah mini untuk menghiasi taman rumah anda, sangat mudahkan? silahkan dipraktekan.
Senin, 25 Agustus 2014
Cara Menanam Lidah Buaya Dengan Praktis
Cara Menanam Lidah Buaya - Lidah buaya merupakan tanaman hias yang banyak manfaatnya, selain sebagai tanaman obat, untuk mengobati luka, sebagai makanan untuk diet dan detoksifikasi lidah buaya juga bermanfaat sebagai kecantikan, untuk menghaluskan kulit, mengurangi jerawat dan bermanfaat untuk menghitamkan dan menebalkan rambut. Lidah buaya banyak ditanam sebagai tanaman hias di halaman rumah, biasanya menggunakan pot. Cara menanamnya juga sangat mudah sekali, tidak dibutuhkan keahlian khusus dan perawatan lidah buaya juga sangat mudah.
Menanam Lidah Buaya |
Cara Budidaya Lidah Buaya
Persiapan bibit lidah buaya.
Bibit lidah buaya didapat dari tunas lidah buaya yang sudah berumur, bisa juga dengan menggunakan biji yang bisa dibeli di toko benih, bisa juga dengan memotong bagian dari lidah buaya, berikut ini tahapan penanamannya.
Sebelumnya siapkan terlebih dahulu media tanam berupa pot atau polybag, bisa juga langsung ditanam di tanah, namun alangkah baiknya menggunakan pot. Lubangi terlebih dahulu pot yang akan digunakan agar air tidak menggenang dalam pot, lakukan pengolahan tanah dengan sederhana dengan mencampur tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, tambah juga dengan batu kerikil dengan komposisi 1;1;1 masukan tanah tersebut kedalam pot namun jangan terlalu penuh.
Masukan bibit/tunas kedalam tanah yang dilubangi terlebih dahulu, kemudian jika menggunakan lidah buaya yang dipotong maka kuburlah setengah lidah buaya, rentang waktu dari tanaman lidah buaya biasanya lebih lama dibandingkan dengan menggunakan biji lidah buaya.
Cara Merawat Lidah Buaya
Lakukan perawatan dengan menyiramnya setiap hari, namun yang perlu diperhatikan adalah proses penyiraman jangan sampai terlalu banyak dan air hingga menggenang, ini akan mengakibatkan tanaman menjadi busuk. Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos, kemudian lakukan penyiangan jika tumbuh rumput atau tanaman liar disekitar lidah buaya. Demikianlah proses tanam lidah buaya
Artikel Pertanian Organik Terlengkap
Pertanian Organik saat ini memang banyak digandrungi, selain masyarakat sudah sadar dan peduli tarhadap organik, bagi para petani juga pola pertanian organik lebih menguntungkan secara pendapatan, hasil tani dan nilai ekonomis yang didapat. Alasan tersebut sehingga kami membuat informasi yang super lengkap untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai pertanian organik.
Di blog ini, kami menyediakan informasi menarik seputar pertanian organik, cara menanam atau budidaya dengan pola pertanian organik, macam-macam pupuk organik, cara pengendalian hama secara terpadu dan informasi mengenai mesin dan teknologi pertanian.
Meliputi sejarah pertanian organik, pengertian pertanian organik, dan informasi lainnya seputar tani organik, ini akan memungkinkan menambah pengetahuan pembaca tentang organik. Lebih lengkap baca disini
Banyak informasi yang akan didapat dari sini tentang bagaimana cara menanam yang baik dan benar, sayuran, buah-buahan, holtikultura dan budidaya ternak, cara tanam hidroponik, serta yang paling utama adalah cara menanam dengan pola tanam organik untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembudidayaan. baca disini
Disini pembaca akan mendapatkan informasi seputar pupuk organik, cara pembuatan pupuk organik, pupuk kompos, pupuk bokashi, dan pupuk organik cair, jenis-jenis pupuk dan manfaat tiap kandungan pupuk untuk kebutuhan tanaman. baca disini
mesin pertanian merupakan hal penting dalam pertanian, untuk itu kami berikan informasi seputar mesin dan teknologi pertanian terbaru, kami juga akan membedah bagaimana cara kerja mesin pertanian, mesin yang tepat yang mesti digunakan dalam sebuah proses tanam, proses pemanenan dan lain sebagainya.Disini juga akan disajikan mesin apa saja yang berfungsi untuk memaksimalkan pendapatan pertanian. Selengkapnya disni
Pengendalian Hama merupakan hal penting dalam sebuah proses budidaya, karena saat ini masyarakat masih banyak belum menggunakan metode PHT, yang mengakibatkan kerusakan jangka panjang baik struktur alam, struktur tanah, ekosistem yang ada hingga akan merusak tubuh manusia selain memang akan memberikan dampak langsung pada tanaman, dalam artikel ini akan dibahas cara pembuatan pestisida organik atau pestisida nabati, jenis hama pada suatu tanaman dan bagaimana cara mencegahnya secara metode PHT. Disni
Cara Menanam Seledri Yang Tepat
Seledri merupakan kebutuhan makanan yang dimanfaatkan daunnya sebagai penyedap masakan, selain itu seledri juga dipakai sebagai penghias masakan. Biasanya, tanaman ini tumbuh liar di kebun, namun semakin meningkatnya kebutuhan seledri, terutama rerstoran dan rumah makan maka tanaman seledri ini juga dibudidayakan dengan baik, Seledri bisa ditanam di kebun atau dengan cara yang mudah dengan menanamnya melalui media pot atau polybag.
Selain itu, seledri atau dengan nama latin Apium graveolens juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat, bijinya bisa dimanfaatkan sebagai ekstrak minyak sekedri, menanam seledri yang cocok adalah dilakukan di ketinggian 1000 hingga 1200 mdpl, tapi ternyata tanaman ini juga tumbuh di dataran rendah dengan curah hujan yang sedikit rendah, karena tanaman ini tidak cocok di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi. Sementara itu, tanah yang cocok untuk tanaman ini adalah tanah yang gembur mengandung banyak unsur hara dengan keasaman tanah dengan ph 5,5 hingga 6,5.
Cara Budidaya Daun Seledri
Proses Penyemaian
Penyemaian dilakukan dengan menggunakan biji seledri, lakukan pada tempat penyemaian, berupa tanah yang sudah diolah terlebih dahulu yaitu dengan menggunakan pupuk organik atau pupuk kompos, sebelum melakuakan penaburan biji seledri sebaiknya rendam terlebih dahulu dengan menggunakan air hangat sekitar 50-60 derajat cecius, kemudian siapkan baki atau tempat penyemaian yang sudah diberi tanah terlebih dahulu. Taburkan biji seledri secara merata pada permukaan tanah, kemudian bubuhi lagi dengan tanah secukupnya, jangan terlalu tebal.
Siram persemaian dengan hati-hati, sebaiknya dengan menggunakkan semprotan air, sehingga air tidak merusak media persemaian, tunggu sekitar 1 bulan atau daun seledri tumbuh sekitar 3-4 helai baru pindahkan pada lahan yang lebih luas, atau bisa juga menggunakan pot atau polybag.
Pengolahan Lahan.
Tentukan terlebih dahulu media yang akan digunkan, kebun atau pot, namun yang terpenting adalah pengolahan lahan yang dilakukan dengan perlakuan organik. Gunakan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau pupuk kompos, jika menggunakan media pot maka perbandingan antara tanah dan pupuk adalah 1:1, 1 untuk tanah dan 1 untuk pupuknya. Setelah itu biarkan terlebih dahulu selama kerang lebih 3-4 hari tanah jangan dulu digunakan atau ditanami.
Proses Penanaman.
Proses pemindahan seledri dilakukan dengan hati-hati, jika di kebun jika penanaman dilakukan di kebun maka buat lubang tanam terlebih dahulu dengan jarak tanam 20-20 cm, masukan tanaman dalam lubang tanam, jangan terlalu dalam tapi juga jangan terlalu dangkal, setelah dimasukin kemudian bubuhi lagi pinggiran tanaman dengan tanah.
Untuk media pot, lakukan proses yang sama, kemudian letakan pot di halaman yang tidak terkena sinar matahari yang langsung, atau dibawah pohon yang rimbun, ini dilakukan selama kurang lebih 1-2 minggu hingga tanaman lebih kuat dan akar sudah tumbuh.
Proses Pemupukan dan Perawatan Tanaman.
Proses perawatan meliputi proses penyiraman tanaman, lakukan penyiraman setiap hari, sebaiknya dilakukan pada sore hari, lakukan dengan hati-hati, jangan sampai merusak tanaman ataupun jangan sampai daun terkena tanah yang tercampur dengan air sewaktu menyiram. Jika dibiarkan ini akan mengakibatkan daun rusak dan membusuk.
Pemupukan lakukan dengan secara teratur sesuai dosis yang terdapat dalam pupuk tersebut, jika menggunakan pupuk organik cair maka lakukan dengan secara terjadwal, biasanya pupuk ini adalah pupuk perangsang daun yang disemprotkan ke daun agar daun seledri tumbuh lebih sehat dan lebih lebat. Gunakan juga pupuk kompos organik atau untuk tanah.
Hama dan Penyakit Pada Seledri.
Beberapa hama yang mungkin akan ditemui dalam budidaya seledri, diantaranya adalah ulat tanah, keong, kutu dan tungau, jika dibiarkan maka hama-hama tersebut akan merusak tanaman atau membawa penyakit sehingga akan mengakibatkan seledri rusak, layu hingga pada kematian tanaman.
Penyakit yang biasa menyerang Seledri diantaranya adalah, cercospora, bercak daun, virus aster yellow, kebanyakan penyakit disebabkan oleh kelalaian petani terhadap adanya hama yang menyerang dan membawa penyakit.
pencegahannya dengan dilakukan metode Pengendalian Hama Terpadu, dengan melakukan kontrol setiap hari dan jika terdapat hama maka segeralakukan pengendalian hama, cara yang paling aman dilakukan adalah dengan menggunakan pestisida nabati.
Proses Pemanenan.
Pemanenan seledri biasanya dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan, mungkin ada juga yang hanya 1 bulan tergantung dari Varietas yang digunakan, Hibrida mungkin akan lebih cepat dengan hasil tanam yang lebih maksimal. Ciri-ciri tanaman siap panen adalah, daun seledri sudah rimbun dan memiliki banyak anakan. Pemanenan dilakukan tidak dengan mencabut tanaman, namun dengan memetik daunnya, sehingga tanaman masih bisa dipanen selama kurang lebih dalam frekuesni 1-2 minggu sekali. Hingga daun seledri sudah tidak anakan lagi.
Mudahkan Menaman Seledri?
Minggu, 24 Agustus 2014
Perbedaan Pupuk Organik Dengan Anorganik
Perbedaan Pupuk Organik dengan Pupuk Anorganik - Penggunaan pupuk sangat penting bagi tanaman, pupuk adalah sebagai perangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, bisa meningkatkan mutu dan jumlah hasil tanaman, dan lain sebagainya, sehingga bisa dikatakan bahwa pupuk sangat penting sekali untuk tanaman. (Untuk lebih lengkap Fungsi Pupuk untuk tanaman bisa dilihat di Fungsi Pupuk)
Menurut komposisi pembuatannya pupuk dibedakan dengan 2 jenis, Pupuk organik dengan pupuk an-organik.
Perbedaan Pupuk Organik dengan An Organik
Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik, bahan alami, yaitu yang terbuat dari pelapukan organisme tumbuhan atau hewan, biasanya, pupuk ini berasal dari bahan kompos, pupuk kandang, daun-daun yang membusuk, sekam, dan bahan-bahan lain yang terbebas dari bahan kimia aktif.
Ada beberapa jenis pupuk orgnanik, diantaranya pupuk kompos, bokashi, pupuk hijau, pupuk daun, pupuk saresah, dan pupuk cair organik, bisa dilihat di jenis-jenis pupuk organik
Pupuk An Organik
Sementara pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia aktif, merupakan hasil dari proses pembuatan dan rekayasa kimia, melalu proses rekayasa kimiawi, fisik ataupun biologis. Pupuk ini, banyak diproduksi oleh pabrik-pabrik kimia dan banyak beredar dipasaran.
Itu diantranya perbedaan pupuk organik dan non organik
Itu diantranya perbedaan pupuk organik dan non organik
Jumat, 22 Agustus 2014
Cara Menanam Bayam Organik Dalam Pot
Cara Menanam Bayam Organik Dalam Pot - Bayam merupakan tanaman sayuran yang banyak diminati, selain karena kandungan protein, bayam juga merupakan sayuran yang banyak khasiatnya, khususnya vegetarian. Sayuran yang satu ini memang sangat mudah ditanam dan dibudidayakan namun, tentunya bukan sembarangan bayam yang akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Bayam yang dilakukan dengan penanaman pola organik akan menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi, bisa dijual di supermarket dan tentunya juga saat ini masyarakat sudah banyak yang sadar akan pentingnya tanaman organik.
Pada dasarnya penanaman bayam secara organik dalam pot tidak jauh berbeda dengan penanaman bayam secara konvensional, hanya perbedaanya pada perlakuan yang secara organik, kemudian medianya berupa pot.
Bayam atau dengan bahasa latin (Amaranthus spp.) adalah tanaman yang bisa dikonsumsi daunnya sebagai sayuran, sayuran ini tepatnya berasal dari Amerika di daerah trofik, namun karena sayuran ini bisa mudah ditanam dan tumbuh di iklim apapun akhirnya Bayam bisa tersebar ke seluruh dunia, selain banyak mengandung protein, menurut para ahli bayam juga mengandung banyak zat besi yang penting bagi pertumbuhan manusia.
Cara Budidaya Bayam Organik dalam Pot.
Proses Penanaman
Proses penanaman bayam secara organik sama halnya dengan non-organik, hanya perlakuan nya saja secara perlakuan organik, penanaman tidak perlu dengan persemaian terebih dahulu, namun yang perlu diperhatikan adalah intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tanaman, suhu ideal yang dibutuhkan oleh tanaman ini adalah 16-20 derajat celcius dengan kelembaban udara yang sedang, artinya tidak terlalu kering atau terlalu lembab.
Siapkan benih yang berasal dari perbanyakan biji, sedangkan biji bayam diambil dari bayam yang berumur tua, atau bisa didapat dari toko benih sayuran. Oke langsung saja ke proses penanaman nya.
Terlebih dahulu siapkan tanah yang akan digunakan untuk menanam bayam, dengan komposisi tanah, pasir dan pupuk, gunakan pupuk organik, setelah proses pengadukan tanah sudah siap jangan dulu benih ditanam, diamkan terlebih dahulu selama 3-5 hari, diamkan tanah dalam kondisi lembab, ini bertujuan agar tanah semakin bagus dan mengandung unsur hara.
Selanjutnya, masukan tanah dalam pot, dan bubuhi kembali dengan pupuk organik, biarkan 2-3 hari, jika sudah siap maka taburkan benih diatas pot, tutupi permukaan dengan tanah secukupnya, dan jangan terlalu tebal, kemudian siram pot tersebut dengan air secukupnya, lakukan penyiraman setiap hari, dalam masa-masa ini tanaman rentan rusak, maka hati-hati dalam merawatnya, dan menyiramnya.
Pemupukan.
Gunakan pupuk organik atau pupuk cair organik, inilah yang membedakan antara tanaman bayam organik dan non-organik, selain mungkin benih yang ditanam juga harus berasal dari tanaman organik, untuk membuktikan bahwa tanaman kita sudah organik atau belum bisa diuji ke laboratorium.
Pemanenan.
Biasanya bayam bisa dipanen dalam usia 1 hingga 1,5 bulan, lakukan pemanenan dengan mencabut tanaman, namun harus dilakukan dengan hati-hati, akar tanaman harus tercabut, kemudian bersihkan dengan menggunakan air, dan tanaman siap dipasarkan.
Selasa, 19 Agustus 2014
Cara Menanam Jahe Merah Dalam Polybag
Cara Menanam Jahe Merah Dalam Polybag - Pada awalnya masyarakat belum mengetahui potensi ekonomis jahe merah, namun akhir-akhir ini semakin sadar akan potensi pendapatan dari budidaya jahe merah, tanaman herbal ini ternyata semakin banyak diminati, selain banyak khasiat yang terkandung dalam tanaman ini juga bisa dibuat dengan berbagai olahan, baik berbentuk minuman, jamu herbal ataupun sebagai obat-obatan. Sehingga semakin besarnya kebutuhan pasar akan tanaman jenis rimpang ini.
Budidaya jahe merah bisa dilakukan tidak hanya pada lahan perkebunan, namun bisa juga dilakukan di halaman atau taman rumah dengan menggunakan karung ataupun polybag. Jahe merah sangat mudah dikembangkan, karena bibitnya mudah didapat, adapun ciri-ciri dari jahe merah adalah rimpangnya berukuran kecil, warnanya kuning kemerahan, seratnya agak kasar, sedangkan rasanya sangat pedas, selain itu jahe merah juga memiliki aroma yang sangat tajam.
Cara Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag Secara Organik
Tahap Persiapan Media
Siapkan medianya berupa karung bekas, ataupun jika memiliki modal yang lebih gunakan polybag, gunakan polybag dengan ukuran 40 x 50 cm, kemudian langkah selanjutnya adalah menyiapkan tanah, pasir, selain itu siapkan juga pupuk organik berupa pupuk kompos atupun pupuk bokashi dengan perbandingan 1:1:1 atau boleh dilebihi pupuk organik dengan perbandingan 2.
Adapun tanah yang digunakan adalah tanah yang subur, banyak mengandung unsur hara, dengan tekstur gembur, komposisi terdiri dari tanah liat, pasir dan mengandung sedikit debu, jika kandungan ini sudah tercukupi maka tanah ini sudah layak untuk menjadi bahan media tanaman jahe merah, dan jika tidak, maka tambahkan pasir dan pupuk organik.
Tahap Pembibitan
Lakukan pembibitan dari pemilihan benih jahe yang baik, sedangkan benih nya diambil dari akar rimpang, pilihlah benih yang baik dengan akar rimpang yang sehat dan segar dan tidak layu, sedangkan ukuranya memiliki ukuran yang normal, artinya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, tidak terdapat cacat ataupun luka, tidak terlalu muda dan juga tidak terlalu tua, sebaiknya dipilih berasal dari tanaman organik pula, namun jika tidak bisa dimulai dari tanaman biasa yang kemudian kedepannya diambil dari benih yang sudah dilakukan dengan perlakuan organik.
Selanjutnya lakukan pengecambahan dengan melakukan perendaman benih, lakukan selama 15 menit, kemudian letakan pada tempat yang lembab, lakukan pengontrolan setiap hari, lakukan penyiraman dan penjagaan agar selalu lembab. Tunggu hingga kira-kira 2-3 minggu.
Selama proses itu, siapkan juga persemaian berupa petak tanah yang sudah diolah terlebih dahulu dan diberi pupuk organik, jika tanaman sudah siap disemaikan maka lakukan penyemaian dengan hati-hati, penyemaian dilakukan secara menyebar tidak terlalu rapat dan tidak terlalu renggang, lakukan pengontrolan setiap hari dan penyiraman, hingga tanaman berukuran 10 cm, kira-kira berkisar antara 2-4 minggu.
Tahap Penanaman.
Proses penanaman jahe dari persemaian ke polybag atau karung harus dilakukan dengan hati-hati, pilih bibit yang benar-benar baik, sebelumnya buatlah lubang bibit dengan ukuran yang cukup untuk bibit, masukan pangkal bibit kedalam tanah kemudian tutup dengan tanah dengan hati-hati, siram setiap hari dengan hati hati, jangan sampai ada percikan air dan tanah yang menempel pada daun, yang akan mengakibatkan daun menjadi rusak dan membusuk. Sebaiknya tanaman jangan dulu dibiarkan di bawah sinar matahari langsung atau yang menyengat, tunggu hingga 2 bulan agar tanaman beradaptasi, jika sudah cukup kuat, baik akar ataupun malai daun sudah mulai besar maka letakan polybag/tanaman pada sinar matahari langsung.
Tahap Pemeliharaan dan Perawatan
Tahap ini meliputi, penyiraman, penyiangan (karena meskipun dalam polybag rumput tetap akan tumbuh), pemupukan dan pengendalian hama. Penyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya dilakukan pada sore hari, sedangkan pemupukan gunakan pupuk organik atau pupuk cair organik, sedangkan pengendalian hama lakukan dengan metode PHT.
Tahap Pemanenan
Jahe merah akan bisa dipanen ketika berumur 10 bulan dari masa tanam, atau lebih detailnya dengan ciri-ciri: tanaman sudah cukup tua dan akan melewati masa mengering, daun nya berubah menjadi kuning dan mulai mengering. pemanenan Jahe Merah dalam polybag sanga tmudah, hanya dengan membuka bagian polybag ataupun karung. namun yang harus diperhatikan adalah lakukan pemanenan dengan hati-hati agar hasil panen tidak rusak dan luka, bersihkan jahe dari sisa-sisa tanah atau dicuci hingga bersih.
Cara Menanam Anggur Dengan Mudah
Cara Menanam Anggur Dengan Mudah - Anggur merupakan tanaman yang merambat, biasanya ditanam di kebun atau di greenhouse, namun ternyata tanaman ini juga bisa ditanam di halaman rumah, sehingga memudahkan kita untuk menanam dan bisa menikmati hasilnya langsung dari depan rumah kita tanpa harus jauh-jauh ke kebun.
Anggur adalah tanaman perdu, merambat hingga beberapa meter panjangnya, hanya dengan 1 atau 2 biji anggur tanaman ini bisa menghasilkan tanaman yang rimbun, anggur berasal dari Armenia, namun sejak 4000 sebelum masehi tanaman ini sudah menyebar ke daerah timur tengah dan hingga masuk ke Indonesia.
Menenam anggur sepertinya sulit sekali, sehingga beberapa orang enggan untuk menanamnya. Sedangkan buah anggurpun ternyata cukup mahal harganya. Ini merupakan peluang untuk membudidayakan anggur, ternyata menanam anggur tidak sesulit yang dibayangkan dan cukup mudah.
Oke, langsung simak saja bagaimana cara menanam anggur yang baik dan benar dan dengan mudah.
Syarat tumbuh.
Iklim tanamanan anggur idealnya adalah diwilayah dataran rendah, memiliki kemarau yang cukup panjang yakni 4-7 bulan, intensitas anggin yang rendah dikarenakan anggur merupakan tanaman perdu yang cukup rentan terhadap angin, kecuali tanaman ini ditanam dilingkungan perumahan, namun dengan syarat harus terpenuhi kebutuhan cahayanya. Suhu yang ideal untuk tanaman ini adalah berkisar diantara 31 derajat celcius dengan kelembaban udara sebaiknya antara 78 hinga 80%.
Media tanaman
Penanaman anggur sebaiknya menggunakan media yang subur, tanah yang banyak mengandung humus dan unsur hara, sedangkan ph tanah yang sesuai dengan tanaman anggur adalah 7, kemudian tanaman ini cocok diketinggian 5 sampai 1000 meter dpl.
Tanaman ini juga bisa dengan menggunakan Pot atau Polybag besar sehingga bisa ditanam di halaman rumah atau di taman rumah.
Pemilihan Bibit
Pilihlah bibit yang berasal dari stek tanaman anggur yang baik dan memenuhi syarat, agar mendapatkan tanaman anggur yang baik.
Diantaranya syaratnya adalah :
Pengolahan media tanam
Seperti halnya tanaman lain, menanam anggur juga perlu pengolahan lahan, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan media apa yang akan dijadikan media oleh tanaman. Jika berupa kebun maka lokasi nya harus baik dan subur, kemudian jika menggunakan media pot maka ada proses pengolahan tanah yang akan dimasukan kedalam media pot atau polybag tersebut. Lakukan pemupukan dasar berupa pupuk kompos atau pupuk organik, yang akan merangsang kesuburan lahan atau media. Jika penanaman akan dilakukan di Kebun maka yang harus diperhatikan adalah jarak tanam, buatlah lubang tanam dengan jarak 60 X 60 cm. Penanaman yang terbaik adalah waktu musim kemarau
Perawatan Tanaman
Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari, pengontrolan setiap hari dan jika terdapat tanaman yang mati segera ganti dengan bibit yang baru. Selain itu, anggur juga memerlukan penjarangan, proses ini dilakukan karena dikhawatirkan tanaman akan terlalu rimun sehingga akan ada beberapa tanaman atau bagian tanaman yang tidak terkena sinar matahari, hal ini juga dillakukan untuk mempermudah pemanenan.
Gunakan Pupuk Organik dalam pemupukan, bisa menggunakan pupuk kompos, bokashi atau menggunakan pupuk organik cair. Berikan pupuk secukupnya, dengan takaran yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara PHT, dengan metode pengontrolan, pengendalian dan pencegahan, jika terdapat hama dan penyakit gunakan pestisida nabati, ini akan secara efektif menghentikan perkembangan hama dan penyakit pada tanaman.
Pemanenan dilakukan dengan hati-hati, dikarenakan buah anggur merupakan buah yang rentan, dan berentet, sehingga dipasarkan harus dalam kondisi berentet, jika tidakdilakukan dengan hari-hati ini ditakutkan akan merusak buah dan mengurangi nilai jual saat dipasarkan.
Oke, itu diantaranya Bagaimana cara budidaya anggur secara baik dengan menggunakan metode organik,,, Salam pertanian Indonesia.....
Media tanaman
Penanaman anggur sebaiknya menggunakan media yang subur, tanah yang banyak mengandung humus dan unsur hara, sedangkan ph tanah yang sesuai dengan tanaman anggur adalah 7, kemudian tanaman ini cocok diketinggian 5 sampai 1000 meter dpl.
Tanaman ini juga bisa dengan menggunakan Pot atau Polybag besar sehingga bisa ditanam di halaman rumah atau di taman rumah.
Pemilihan Bibit
Pilihlah bibit yang berasal dari stek tanaman anggur yang baik dan memenuhi syarat, agar mendapatkan tanaman anggur yang baik.
Diantaranya syaratnya adalah :
- Memiliki panjang antara 25 cm - 30 cm dan terdapat 2 hingga 3 ruas batang pohon.
- Terdapat mata tunas yang sehat dan berisi
- Berasal dari tanman yang sehat dan berusia lebih dari satu tahun
- sebelum ditanam, alangkah baiknya bibit disemaikan terlebih dahulu di media yang baik dan subur.
Tahap Penanaman Anggur
Pengolahan media tanam
Seperti halnya tanaman lain, menanam anggur juga perlu pengolahan lahan, yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan media apa yang akan dijadikan media oleh tanaman. Jika berupa kebun maka lokasi nya harus baik dan subur, kemudian jika menggunakan media pot maka ada proses pengolahan tanah yang akan dimasukan kedalam media pot atau polybag tersebut. Lakukan pemupukan dasar berupa pupuk kompos atau pupuk organik, yang akan merangsang kesuburan lahan atau media. Jika penanaman akan dilakukan di Kebun maka yang harus diperhatikan adalah jarak tanam, buatlah lubang tanam dengan jarak 60 X 60 cm. Penanaman yang terbaik adalah waktu musim kemarau
Perawatan Tanaman
Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari, pengontrolan setiap hari dan jika terdapat tanaman yang mati segera ganti dengan bibit yang baru. Selain itu, anggur juga memerlukan penjarangan, proses ini dilakukan karena dikhawatirkan tanaman akan terlalu rimun sehingga akan ada beberapa tanaman atau bagian tanaman yang tidak terkena sinar matahari, hal ini juga dillakukan untuk mempermudah pemanenan.
Gunakan Pupuk Organik dalam pemupukan, bisa menggunakan pupuk kompos, bokashi atau menggunakan pupuk organik cair. Berikan pupuk secukupnya, dengan takaran yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara PHT, dengan metode pengontrolan, pengendalian dan pencegahan, jika terdapat hama dan penyakit gunakan pestisida nabati, ini akan secara efektif menghentikan perkembangan hama dan penyakit pada tanaman.
Pemanenan dilakukan dengan hati-hati, dikarenakan buah anggur merupakan buah yang rentan, dan berentet, sehingga dipasarkan harus dalam kondisi berentet, jika tidakdilakukan dengan hari-hati ini ditakutkan akan merusak buah dan mengurangi nilai jual saat dipasarkan.
Oke, itu diantaranya Bagaimana cara budidaya anggur secara baik dengan menggunakan metode organik,,, Salam pertanian Indonesia.....
Senin, 18 Agustus 2014
Cacing Tanah Menyuburkan Tanaman
Cacing tanah (Lumbricus rubellus) sering disebut perut bumi karena semua mikroorganisme menguntungkan ada di perut cacing tanah. Cacing tanah yang kelihatan sangat lemah tapi mempunyai kekuatan yang melebihi semua kekuatan yang ada bumi ini, yaitu kekuatan untuk merubah semua bentuk bahan organik dalam sekejap menjadi tanah subur dan kekuatan lainnya. Cacing tanah termasuk binatang lunak di alam ada 1800 species, tetapi baru sebagian kecil dapat dimanfaatkan. Cacing tanah termasuk binatang yang sangat kompleks karena masing-masing jenis cacing tanah memiliki habitat yang spesifik. Hal ini menyebabkan setiap jenis cacing tanah akan bertahan pada habitatnya masing-masing. Cacing tanah dapat hidup dengan baik pada pH 6 s/d 7,2, kelembaban 12,5 s/d 17,5 dan suhu 15 s/d 31 oC.
Kondisi ini mengalami perubahan setelah adanya perubahan sistem pertanian dari pertanian tradisional ke pertanian konvensional. Penggunaan bahan kimia sintetis dalam bidang pertanian dimulai sejak tahun 1970-an mulai terjadi pembantaian cacing tanah. Kami menyaksikan bagaimana cacing tanah itu mati oleh pupuk urea dengan perasaan sangat terenyuh dan pilu karena terbayang dalam benak Kami bahwa bebek akan tidak dapat cacing sehingga tidak dapat bertelur dengan baik. Pupuk urea ditebar cacing tanah menggelepar-glepar kepinggir untuk menyelamatkan diri tetapi tidak sampai di pinggir sudah mati.
Pembantaian cacing tanah mulai terjadi sejak pupuk urea ditebar dan kedatangan bibit unggul, pestisida (DDT, Diasinon, endrin dll) sampai sekarang. Cacing tanah sangat sensitif terhadap bahan kimia. sehingga cacing tanah paling awal berkurang di dalam tanah sudah itu diikuti oleh hilangnya kehidupan yang lain di dalam tanah.
Sistem pertanian modern yang sarat dengan bibit unggul dan bahan kimia telah menyebabkan :
- Melupakan penggunaan bahan organik, berakibat sangat fatal terhadap kesehatan semua kehidupan yang ada di muka bumi ini.
- Melupakan bahwa ada kehidupan yang sangat penting seperti cacing tanah di dalam tanah untuk mendukung kehidupan di atas bumi ini,
- Melupakan bahwa tanah merupakan sebuah ekosistem termasuk cacing tanah yang bahu membahu dalam menunjang kehidupan di muka bumi ini
- Melupakan bahwa di bumi ini ada siklus kehidupan, satu diantaranya tidak ada, akan mempengaruhi keseimbangan yang lain termasuk semua kehidupan yang ada.
- Melupakan bahwa semua semua reaksi yang terjadi di dalam tanah harus ditunjang oleh kehidupan yang ada di dalamnya baik mikroorganisme maupun makroorganisme
Hal ini menyebabkan Kami sangat intens mengamati dan mengkaji cacing tanah terhadap semua aspek kehidupan di bumi baik pada tanaman, hewan maupun pada manusia. Melalui kesempatan ini Kami ingin menyampaikan bahwa betapa besar peranan cacing tanah dalam kehidupan di muka bumi.
Cacing Tanah Menyehatkan Tanaman
Cacing tanah adalah sebuah mesin alami mengalahkan kekuatan mesin konvensional karena cacing tanah tidak pernah berhenti bekerja selama mereka hidup dan tidak pernah kekurangan bahan bakar. Tanah normal mengandung bahan organik (5%), air (25%), udara tanah (25%),dan mineral (45%). Bahan organik tanah walaupun persentase terkecil tetapi memiliki peranan sangat penting sebagai pembentuk humus dan sumber energi bagi semua kehidupan ada di dalam tanah termasuk cacing tanah. Kandungan bahan organik tanah sangat berpengaruh terhadap kehidupan cacing tanah.
Cacing tanah sebagai pemakan bahan organik dan mineral yang melalui pencernaan sehingga menjadi sasaran enzim pencernaan dan penghalusan pencernaan.. Buckman dan Brady 1982 menyatakan bahwa cacing tanah dapat meningkatkan bahan organik tanah, KTK tanah, pH tanah, N-total ,P-tersedia, K-tersedia, Ca dan Mg dapat tukar. Cacing tanah juga dapat meningkatkan ukuran dan kemantapan agregat tanah. Populasi cacing tanah sangat dipengaruhi oleh bahan organik (pupuk kandang sapi). Berdasarkan hasil penelitian dengan pupuk kandang (1 juta ekor /are) sedangkan tanpa pupuk kandang (13 ribu ekor/are).
Cacing tanah identik dengan pabrik pupuk alami. Edward dan Loffty,1992 menyatakan bahwa kandungan P-tersedia pada pupuk kandang yang diberi cacing tanah (bekas cacing ) 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Berdasarkan beberapa hasil penelitian bahwa pemberian kotoran cacing tanah yang bercampur dengan media cacing tanah yang sering disebut bekas cacing (kascing) dapat meningkatkan kualitas pupuk organik (N-total, P-tersedia, K-tersedia, KTK, pH, C-organik) dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol.
Cacing Tanah Sebagai Pakan Bergizi bagi Ternak
Cacing tanah sejak alam ini ada sudah merupakan makanan beberapa jenis hewan sehingga terdapat pada rantai makanan. Cacing tanah merupakan makanan kodok, burung , ayam, bebek, tikus dll. Cacing tanah mengandung protein sangat tinggi dan mengandung asam amino esensial lengkap tidak ada pada binatang yang lain. Hilang cacing tanah dari alam sangat berpengaruh terhadap rantai makanan. Cacing tanah dimanfaatkan oleh hewan-hewan yang memerlukan protein tinggi.
Cacing Tanah sebagai Food Suplement
Cacing tanah sebagai obat sudah banyak dilakukan sejak dulu terutama digunakan untuk penurun panas, yang dilakukan berdasarkan pengalaman menyebar dari satu tempat ketempat lain. Cacing tanah memiliki kekuatan yang sangat tinggi dalam pengobatan karena mengandung enzim lumbricunase yang dapat menormalkan metabolisme sel dalam tubuh.
Kandungan cacing tanah dan fungsinya adalah sebagai berikut.
- Protein tinggi (80%) dengan asam amino esensial lengkap dan mikronutrien lainnya yang sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (vitalitas), untuk regenerasi sel, mengganti sel yang rusak, meningkatkan HB darah, meningkatkan trombosit, menyembuhkan penyakit yang kekurangan protein seperti kaki gajah, busung lapar dll.
- Enzim Lumbrikinase yang dapat menormalkan metabolisme sel tubuh ( tekanan darah baik yang darah tinggi (hypertensi) maupun darah rendah (hypotensi) dinormalkan, mata yang mines atau plus dinormalkan , HB darah yang turun dinaikan dll). Masalah metabolisme sel yang terjadi didalam tubuh yang tidak normal akan dinormalkan, hal ini yang menyebabkan segala masalah penyimpangan di dalam tubuh dapat diatasi.
- Arachidonic acid yang efektif sebagai penurun suhu tubuh pada deman akibat infeksi
- Enzim peroksidase dan katalase yang sangat efektif dalam penyembuhan penyakit degeneratif seperti diabet, kolesterol tinggi reumatik.
- Enzim selulose dan lignase yang sangat membantu proses pencernaan makanan (menormalkan pencernaan yang bermasalah).
- Zat antibiotika penghambat berkembangnya kuman seperti Salmonella typhimurium.; Escherichia coli; Staphiylococcus a; Bacillus c. dan Listeria m. sehingga sangat efektif untuk penyembuhan penyakit typhus, diare, dll.
Sumber: http://www.indonesiaorganic.com/
Minggu, 17 Agustus 2014
Fungisida Alami
Berikut ini adalah beberapa contoh fungisida alami yang banyak terdapat disekitar kita.
Seperti kita ketahui bahwa: Jamur/cendawan adalah organisme yang dapat hidup dan berkembang pada permukaan tanaman, binatang, kayu, manusia, dan bahkan semen serta permukaan-permukaan yang tidak hidup sekalipun. Mereka hidup dengan lebih baik di kondisi basah dan lembab. Ini dapat menyebabkan masalah untuk tanaman karena tertutupnya permukaan tanaman, menyebabkan pembusukan, dan mengganggu pertumbuhan normal. Langkah yang paling penting untuk mengendalikan jamur pada tanaman adalah dengan memberikan angin yang cukup, cahaya matahari, dan aliran udara. Munculnya jamur didukung oleh kondisi gelap, lembab, dan bahan-bahan yang busuk.
Berikut beberapa fungisida alami:
Semprotan Nimba
Anda dapat menggunakan bahan ini sebagai fungisida alami. Buatlah racikan dari biji nimba sama seperti untuk pestisida alami, dan semprotkan pada jamur dan karat jamur. Ini juga bisa berhasil pada jamur lain, tapi penelitian untuk itu sedang dilakukan. Lakukan uji coba sendiri.
Semprotan Teh Rumput Laut
Kumpulkan sedikit rumput laut segar, bilas dengan air untuk menghilangkan garamnya, kemudian masukkan ke dalam seember air. Biarkan selama 2 minggu, kemudian semprotkan pada tanaman yang terserang jamur. Memotong cabang rusak.
Semprotan Urin
Campurkan 1 bagian urin manusia pada 4 bagian air. Semprotkan ke tanaman atau pohon yang terserang jamur, seperti jamur tepung, jamur merambat dan jamur-jamur lainnya.
Semprotan Susu Bubuk
Campurkan 1 liter susu segar atau susu bubuk dengan 10 liter air. Semprotkan sekali setiap sepuluh hari pada sayuran atau pohon yang terserang jamur, lumut, atau virus bercak.
Semprotan Daun Ubi Jalar
Potong dan rendam 3 genggam besar daun ubi jalar dalam 1 ember air. Biarkan selama 1 hari, kemudian gunakan sebagai semprotan jamur khususnya penyakit jamur pada padi.
Semprotan Bawang Putih
Keringkan bawang putih dan tumbuk menjadi tepung. Campurkan satu sendok besar tepung bawang putih dengan 1 liter air dan gunakan sebagai semprotan pada jamur-jamur di tanaman tomat dan buncis.
Semprotan Pepaya
Semprotan pepaya yang digunakan pada serangga dapat juga digunakan sebagai fungisida ringan untuk jamur karat pada kopi, jamur tepung dan noda coklat pada daun padi.
Seperti kita ketahui bahwa: Jamur/cendawan adalah organisme yang dapat hidup dan berkembang pada permukaan tanaman, binatang, kayu, manusia, dan bahkan semen serta permukaan-permukaan yang tidak hidup sekalipun. Mereka hidup dengan lebih baik di kondisi basah dan lembab. Ini dapat menyebabkan masalah untuk tanaman karena tertutupnya permukaan tanaman, menyebabkan pembusukan, dan mengganggu pertumbuhan normal. Langkah yang paling penting untuk mengendalikan jamur pada tanaman adalah dengan memberikan angin yang cukup, cahaya matahari, dan aliran udara. Munculnya jamur didukung oleh kondisi gelap, lembab, dan bahan-bahan yang busuk.
Berikut beberapa fungisida alami:
Semprotan Nimba
Anda dapat menggunakan bahan ini sebagai fungisida alami. Buatlah racikan dari biji nimba sama seperti untuk pestisida alami, dan semprotkan pada jamur dan karat jamur. Ini juga bisa berhasil pada jamur lain, tapi penelitian untuk itu sedang dilakukan. Lakukan uji coba sendiri.
Semprotan Teh Rumput Laut
Kumpulkan sedikit rumput laut segar, bilas dengan air untuk menghilangkan garamnya, kemudian masukkan ke dalam seember air. Biarkan selama 2 minggu, kemudian semprotkan pada tanaman yang terserang jamur. Memotong cabang rusak.
Semprotan Urin
Campurkan 1 bagian urin manusia pada 4 bagian air. Semprotkan ke tanaman atau pohon yang terserang jamur, seperti jamur tepung, jamur merambat dan jamur-jamur lainnya.
Semprotan Susu Bubuk
Campurkan 1 liter susu segar atau susu bubuk dengan 10 liter air. Semprotkan sekali setiap sepuluh hari pada sayuran atau pohon yang terserang jamur, lumut, atau virus bercak.
Semprotan Daun Ubi Jalar
Potong dan rendam 3 genggam besar daun ubi jalar dalam 1 ember air. Biarkan selama 1 hari, kemudian gunakan sebagai semprotan jamur khususnya penyakit jamur pada padi.
Semprotan Bawang Putih
Keringkan bawang putih dan tumbuk menjadi tepung. Campurkan satu sendok besar tepung bawang putih dengan 1 liter air dan gunakan sebagai semprotan pada jamur-jamur di tanaman tomat dan buncis.
Semprotan Pepaya
Semprotan pepaya yang digunakan pada serangga dapat juga digunakan sebagai fungisida ringan untuk jamur karat pada kopi, jamur tepung dan noda coklat pada daun padi.
Selasa, 05 Agustus 2014
Cara Membuahkan Tanaman di Luar Musim
Rahasia memunculkan buah-buahan di luar musimnya hanya diketahui oleh sedikit orang. Padahal sangat banyak orang terutama penggiat tanaman buah atau petani yang sangat ingin mengetahui teknologi ini, termasuk Anda. Dari sedikit orang yang tahu rahasia tersebut, hanya sebagian kecil yang mengerti persis teknologi ini dan menerapkannya dengan tepat. Banyak kejadian setelah pohon berhasil dibuahkan dengan lebat, tapi kemudian pertumbuhannya merana bahkan mati, mau untung malah rugi bandar. Rahasia ini akan kami bagikan agar pohon buah dan pekebun yang menjadi “korban” dapat dikurangi. Berikut ini “rahasia” tersebut dipaparkan.
Teknologi memunculkan buah di luar musim, disebut teknologi off-season. Tujuan teknologi ini ada dua yaitu, pertama adalah murni motif ekonomi yang ditujukan untuk menaikkan harga komoditas buah-buahan jauh lebih tinggi dibandingkan ketika dalam musimnya -on season. Tujuan kedua lebih idealis, pada aplikasi kebijakan pemenuhan pangan buah-buahan masyarakat agar tersedia sepanjang tahun. Komoditas buah-buahan yang sudah teruji berhasil dalam penerapan teknologi off-season adalah: lengkeng, durian, mangga, apel, jeruk dan jambu air dan ini di negara Thailand sudah diterapkan mereka selangkah lebih maju dari patani-petani kita dengan dukungan departemen pertanian dan perkebunan setempat. Gak heran durian montong asal thailand tersedia sepanjang tahun di pasar Indonesia.
Tujuan aplikasi teknologi off-season pertama -motif ekonomi- dilakukan berkaitan dengan erat dengan karakteristik produk komoditas agobisnis yang berbeda dengan komoditas lainnya. Produk agrobisnis mudah sekali rusak, mempunyai bio-massa besar, memerlukan tempat luas untuk gudang dan transpor, hasil produknya beragam/multi grade (Gumbira, 2001). Dimana jika sedang panen raya -on-season, buah-buah seperti tidak ada harganya, terjual dengan harga sangat murah. Sedang jika tidak sedang musim, buah dengan kualitas dan kuantitas yang sama dijual dengan harga berkali-kali lipat lebih mahal. Contoh konkretnya ada pada komoditas mangga, jeruk dan durian
Fenomena menarik yang berhubungan dengan Penjaminan Mutu Pangan (Food Safety), terjadi dalam bisnis buah-buahan, contohnya pada saat tidak musim Jeruk Lokam atau Ponkam dengan mutu yang sangat buruk (off-grade) tetap habis diserbu pembeli. Dengan buah bisa dibuahkan sepanjang musim, maka ketersediaan buah akan merata sepanjang tahun dengan jumlah yang cukup. Sehingga konsumen tetap memperoleh buah bermutu baik dengan harga wajar.
Bagi orang yang sudah mengetahui teknologi off-season, hal ini merupakan peluang bisnis yang sangat menarik. Namun seringkali untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya teknologi ini tidak diterapkan dengan bijak, apalagi jika yang menerapkan adalah klan pedagang -pengijon, tengkulak dan pemborong. Satu contoh penerapan teknologi yang tidak bijak banyak terjadi pada perkebunan mangga rakyat di Rembang, Ngawi, Situbondo, Probolinggo dan Pasuruan. Dimana jauh sebelum musim mangga mulai para pengijon sudah mendatangi petani/pekebun mangga, mereka mengontrak-mengijon mangga lebih tinggi dari harga pasaran biasa, petani senang bukan kepalang, keuntungan besar dalam benaknya.
Kemudian setelah deal, para pengijon mengaplikasikan zat pengatur tumbuh (ZPT), yang menghentikan fase vegetatif dan memunculkan fase generatif bunga dan buah. Biasanya dengan aplikasi ZPT buah mangga akan berbuah maju dua bulan sebelum musimnya dan berbuah amat sangat lebat. Pengijon untung besar, karena selain harga mangga berlipat-lipat, kuantitas produksi mangga juga berlipat-lipat. Petani berpandangan bahwa Pengijon sedang beruntung -tiba beja, bahasa Jawanya- karena anugrah alam. Petani baru sadar ketika sehabis panen pohon-pohon mangganya tidak segera pulih dengan tumbuh pupus dan tunas baru. Pohon mangganya semakin hari semakin merana, daunnya banyak yang mengering, gugur atau mengeriting, dahan ranting mengkerut dan mudah patah (getas), daya tahan tanaman lemah (mudah terserang hama dan penyakit), dan tak jarang panen tersebut menjadi adalah panen terakhir karena pohon tersebut akhirnya mati.
Teknologi memunculkan buah di luar musim, atau disebut teknologi off-season. Ada Berbagai Teknologi Off-season.
- Secara Mekanik/Fisik
- Secara Kimia/Hormonal
- Gabungan kedua cara tersebut diatas
1. Secara Mekanis/Fisik. Sebenarnya pada jaman dulu kita dulu teknologi off-season ini sudah diterapkan, walau mungkin kita melakukannya denan cra tak sengaja atau mungkin hanya ikut-ikutan saja, antara lain tapi dengan cara mekanis antara lain dengan cara:
Kelima teknologi off-season konvensional ini, pada prinsipnya adalah merubah perbandingan unsur carbon (C) dan nitrogen (N) -C/N ratio- dalam tubuh tanaman. Cara konvensional ini mempunyai kelemahan yaitu tak terukur. Kalau aplikasinya kebetulan pas, ya berhasil tapi kalau tidak pas ya gagal. Dalam berbudidaya cara konvensional tersebut tidak direkomendasikan, karena selain tidak bisa memberikan kepastian, juga dapat mengakibatkan kerusakan pohon secara fisik dan fisiologis.
Cara terkini yang terukur dan paling banyak dipilih adalah dengan menggunakan agro-chemical, berupa bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Pada prinsipnya teknologi agro-chemical ini merubah fisiologis tanaman dengan cara menghambat fase pertumbuhan vegetatif dengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu, agar muncul fase generatif -bunga dan buah (Unggul Suroso, 2008).
Secara Kimia/Hormonal
Adalah dengan menggunakan agro-chemical, berupa bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Pada prinsipnya teknologi agro-chemicalini merubah fisiologis tanaman dengan cara menghambat fase pertumbuhan vegetatif dengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu, agar muncul fase generatif -bunga dan buah.
Tanaman yang ingin dibuahkan di luar musim harus memenuhi tiga prasyarat penting, yaitu :
Pada dasarnya, setiap sub-familia tanaman mempunyai ZPT yang berbeda-beda, walaupun ada ZPT yang bisa memberikan pengaruh pembungaan yang signifikan pada beberapa jenis tanaman. ZPT yang dipergunakan untuk memunculkan bunga di luar musim antara lain adalah: NAA, Auxin, Gibberelin, Paklobutrazol dan Potasium Klorat (KClO3).
Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid/Asam Naftali Asetat), adalah jens ZPT yang mempunyai kegunaan mendorong pembungaan serempak pada tanaman. Dengan konsentrasi 5-10 ppm disemprotkan ke seluruh bagian tanaman terutama stomata daun terbukti dapat memunculkan bunga.
Auxin secara khusus jarang diperdagangkan dengan merk dagang tertentu, karena harganya per miligramnya yang sangat mahal. Tergolong dalam bahan laboratorium yang bisa didapatkan di toko bahan kimia. Auxin digunakan dalam dosis kecil, part per million (ppm), berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel, pembentukan bunga dan buah, pertumbuhan akar pada stek batang, memperpanjang titik tumbuh serta mencegah gugur daun dan buah.
Gibberelin sebelumnya juga termasuk bahan laboratorium yang mahal dan dipergunkan dalam dosis kecil seperti auxin, tapi kini sudah banyak di jual di pasaran dalam bentuk suspensi, dengan merk antara lain: ProGibb, Super Gibdan GibGro. Apabila menginginkan Gibberelin murni bisa diperoleh di toko bahan kimia dengan kode GA3 atau GA6. Gibberelin berfungsi membuat tanaman berbunga sebelum waktunya, membuat tanaman buah besar-besar tanpa biji, membuat tanaman jadi raksasa, mempercepat tumbuhnya biji dan tunas dan merangsang aktivitas kambium. Berikut perbedaan Auksin dengan giberelin:
Paklobutrazol di pasaran memiliki nama dagang diantaranya Patrol, Cultar, Goldstar. ZPT ini berfungsi menghentikan fase vegetatif dan memacu fase generatif. Penggunaan secara berlebihan dapat mengakibatkan, batang dan dahan getas, daun mengeriting dan pertumbuhan vegetatif dapat terhenti (stagnan) hingga kurun waktu 3 tahun. Terbukti efektif dipergunakan pada tanaman keras seperti mangga, apel, jambu air, jeruk dan durian.
Potasium Klorat (KClO3). Bahan kimia yang masih saudara dekat dengan bahan peledak yang dipakai Amrozi cs. dalam bom Bali ini, pada dosis tertentu telah terbukti dapat memunculkan bunga.
Phospor. Fungsi utama unsur P yaitu untuk pertumbuhan akar terutama akar benih dan tanaman muda. Phospor juga digunakan untuk pembentukan bunga, pospolipida dan nukleoprotein. Phospor bisa diperoleh dari pupuk SP36 atau Superphos 16
Syarat Pasca Aplikasi.
Pasca aplikasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Tanaman harus tercukupi air, Pemupukan bunga-buah yang tepat (waktu, komposisi & dosis), Sanitasi lingkungan dan Pengendalian hama dan penyakit. Sebenarnya pembuahan di luar musim adalah pekerjaan berat bagi tanaman, sebab metabolisme dalam tubuh tanaman akan berubah -dari vegetatif ke generatif- dan berjalan dengan cepat. Hal itu yang menjadikan syarat agar air, nutrisi, sanitasi dan kesehatan tanaman harus terpenuhi.
Air diperlukan untuk tranpor nutrisi (hara) dari akar hingga proses fotosistesis yang berlangsung lebih cepat dengan kuantitas lebih banyak dari biasanya, mengingat hasil fotosintesis berupa pati dan fruktosa diproduksi dalam jumlah besar untuk pengisian buah. Pupuk kompos dan pupuk anorganik dengan komposisi Nitrogen rendah dan Fosfor-Kalium tinggi, diperlukan untuk mendukung pembentukan bunga-buah. Pupuk kompos sebaiknya diberikan dua bulan sebelum aplikasi dilakukan dengan jumlah -untuk tanaman umur 3 tahun- minimal 20 kg. Sedang pupuk anorganik diberikan dua kali lebih banyak daripada saat tanaman tidak berproduksi, untuk tanaman umur 3 tahun diberikan NPK nitrat 40 gr tiap 30 hari x 5 kali aplikasi, dengan cara dikocorkan dengan 5 liter air diantara pangkal batang dan batas tajuk terluar.
Berikutnya sanitasi dilakukan dengan cara membersihkan gulma total yang berada di bawah tajuk tanaman, sedang gulma/rumput di luar tajuk cukup dibabat 2-3 cm agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Hama yang dapat menggagalkan pembentukan bunga-buah adalah kutu putih yang hidup sebagai parasit pada pupus dan daun muda, ulat hijau kecil penggerek pupus dan lalat buah yang bertelur pada bakal buah. Untuk kutu putih dan ulat hijau dapat dibasmi dengan insektisida dengan perekat, sedangkan untuk lalat buah dijebak dengan perangkap/lem berbahan aktif metil eugenol, merk di lapangan adalah Petrogenol, ATP, Laila dan Cherry Glue. Sebab apabila lalat buah tidak segera ditangkap, ia akan merontokkan buah, bertelur pada bakal buah dan larvanya akan kita temui di dalam buah yang sudah matang.
Sebenarnya pemenuhan syarat pasca aplikasi inilah yang paling penting berhubungan dengan kelangsungan hidup dan kesehatan tanaman. Terapkan teknologi ini dengan bijaksana agar tanaman Anda berbuah lebat dan pohon tetap sehat.
Pertama-tama biarkan tanah mengering , sampai sebagian daun gugur dan layu tapi jangan sampai mati. Pengeringan dilakukan perlahan-lahan, misal 3 hari sekali, kemudian 5 hari sekali, kemudian 9 hari sekali dan seterusnya sampai sebagian besar daun rontok dan layu.
Setelah itu tanaman disirami dengan air yang didalamnya telah dilarutkan pupuk NPK 16-16-16(kalau bisa mutiara) dan SP36 atau yang lebih bagus lagi MKP, dengan dosis 20 gr NPK, 25 gr SP36 ( karena SP36 sekarang tidak diproduksi bisa diganti dengan Superphos 50 gr) untuk 10 lt air, kemudian siramkan secukupnya pada media tanam.
Berikutnya tanaman disiram seperti biasa, dan lakukan pemupukan tersebut 15 hari sekali, sampai tumbuh tunas baru.
Untuk hasil memuaskan semprotkan ZPT berbahan aktif Paklobutrazol (Misal Cultar prodksi Singenta), dengan konsentrasi sesuai anjuran pada label.Apabila perlakuan tersebut dilakukan dengan benar, biasanya tunas muncul ujungnya akan ditumbuhi bunga.
Dan setelah bakal buah terbentuk, pemupukan dirubah NPK dosis tetap, untuk SP36 diganti dengan KCl atau KNO3 pembuahan (biasanya warna putih), dengan dosis 30 gr/l, dengan interval pemberian15 hr sekali, dan bila tanaman juga belum berbuah bisa kita modifikisai dengan menyesuaikan faktor-faktor yang telah dibahas di atas.
Teknologi memunculkan buah di luar musim, disebut teknologi off-season. Tujuan teknologi ini ada dua yaitu, pertama adalah murni motif ekonomi yang ditujukan untuk menaikkan harga komoditas buah-buahan jauh lebih tinggi dibandingkan ketika dalam musimnya -on season. Tujuan kedua lebih idealis, pada aplikasi kebijakan pemenuhan pangan buah-buahan masyarakat agar tersedia sepanjang tahun. Komoditas buah-buahan yang sudah teruji berhasil dalam penerapan teknologi off-season adalah: lengkeng, durian, mangga, apel, jeruk dan jambu air dan ini di negara Thailand sudah diterapkan mereka selangkah lebih maju dari patani-petani kita dengan dukungan departemen pertanian dan perkebunan setempat. Gak heran durian montong asal thailand tersedia sepanjang tahun di pasar Indonesia.
Tujuan aplikasi teknologi off-season pertama -motif ekonomi- dilakukan berkaitan dengan erat dengan karakteristik produk komoditas agobisnis yang berbeda dengan komoditas lainnya. Produk agrobisnis mudah sekali rusak, mempunyai bio-massa besar, memerlukan tempat luas untuk gudang dan transpor, hasil produknya beragam/multi grade (Gumbira, 2001). Dimana jika sedang panen raya -on-season, buah-buah seperti tidak ada harganya, terjual dengan harga sangat murah. Sedang jika tidak sedang musim, buah dengan kualitas dan kuantitas yang sama dijual dengan harga berkali-kali lipat lebih mahal. Contoh konkretnya ada pada komoditas mangga, jeruk dan durian
Fenomena menarik yang berhubungan dengan Penjaminan Mutu Pangan (Food Safety), terjadi dalam bisnis buah-buahan, contohnya pada saat tidak musim Jeruk Lokam atau Ponkam dengan mutu yang sangat buruk (off-grade) tetap habis diserbu pembeli. Dengan buah bisa dibuahkan sepanjang musim, maka ketersediaan buah akan merata sepanjang tahun dengan jumlah yang cukup. Sehingga konsumen tetap memperoleh buah bermutu baik dengan harga wajar.
Bagi orang yang sudah mengetahui teknologi off-season, hal ini merupakan peluang bisnis yang sangat menarik. Namun seringkali untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya teknologi ini tidak diterapkan dengan bijak, apalagi jika yang menerapkan adalah klan pedagang -pengijon, tengkulak dan pemborong. Satu contoh penerapan teknologi yang tidak bijak banyak terjadi pada perkebunan mangga rakyat di Rembang, Ngawi, Situbondo, Probolinggo dan Pasuruan. Dimana jauh sebelum musim mangga mulai para pengijon sudah mendatangi petani/pekebun mangga, mereka mengontrak-mengijon mangga lebih tinggi dari harga pasaran biasa, petani senang bukan kepalang, keuntungan besar dalam benaknya.
Kemudian setelah deal, para pengijon mengaplikasikan zat pengatur tumbuh (ZPT), yang menghentikan fase vegetatif dan memunculkan fase generatif bunga dan buah. Biasanya dengan aplikasi ZPT buah mangga akan berbuah maju dua bulan sebelum musimnya dan berbuah amat sangat lebat. Pengijon untung besar, karena selain harga mangga berlipat-lipat, kuantitas produksi mangga juga berlipat-lipat. Petani berpandangan bahwa Pengijon sedang beruntung -tiba beja, bahasa Jawanya- karena anugrah alam. Petani baru sadar ketika sehabis panen pohon-pohon mangganya tidak segera pulih dengan tumbuh pupus dan tunas baru. Pohon mangganya semakin hari semakin merana, daunnya banyak yang mengering, gugur atau mengeriting, dahan ranting mengkerut dan mudah patah (getas), daya tahan tanaman lemah (mudah terserang hama dan penyakit), dan tak jarang panen tersebut menjadi adalah panen terakhir karena pohon tersebut akhirnya mati.
Teknologi memunculkan buah di luar musim, atau disebut teknologi off-season. Ada Berbagai Teknologi Off-season.
- Secara Mekanik/Fisik
- Secara Kimia/Hormonal
- Gabungan kedua cara tersebut diatas
1. Secara Mekanis/Fisik. Sebenarnya pada jaman dulu kita dulu teknologi off-season ini sudah diterapkan, walau mungkin kita melakukannya denan cra tak sengaja atau mungkin hanya ikut-ikutan saja, antara lain tapi dengan cara mekanis antara lain dengan cara:
1.Kerat : Mengerat pembuluh floem (kulit pohon) melingkar sepanjang lingkaran pohon sampai kelihatan pembuluh xylem (kayu pohon).
2.Pruning : Memangkas daun, cabang dan ranting, hingga pohon gundul atau tersisa sedikit daun.
3.Pelukaan : Melukai pembuluh floem dengan benda tajam. Bentuknya bisa dengan mengerok, mencacah, memaku atau mengiris kulit kayu.
4.Pengikatan : Mengikat erat pohon dengan kawat hingga transpor hasil fotosintesa pembuluh floem terhambat.
5.Stressing air : Tidak menyiram tanaman hingga mencapai titik layu permanen, kemudian dengan tiba-tiba melakukan penggenangan perakaran dan pangkal batang hingga jenuh air dalam waktu tertentu.
2.Pruning : Memangkas daun, cabang dan ranting, hingga pohon gundul atau tersisa sedikit daun.
3.Pelukaan : Melukai pembuluh floem dengan benda tajam. Bentuknya bisa dengan mengerok, mencacah, memaku atau mengiris kulit kayu.
4.Pengikatan : Mengikat erat pohon dengan kawat hingga transpor hasil fotosintesa pembuluh floem terhambat.
5.Stressing air : Tidak menyiram tanaman hingga mencapai titik layu permanen, kemudian dengan tiba-tiba melakukan penggenangan perakaran dan pangkal batang hingga jenuh air dalam waktu tertentu.
Kelima teknologi off-season konvensional ini, pada prinsipnya adalah merubah perbandingan unsur carbon (C) dan nitrogen (N) -C/N ratio- dalam tubuh tanaman. Cara konvensional ini mempunyai kelemahan yaitu tak terukur. Kalau aplikasinya kebetulan pas, ya berhasil tapi kalau tidak pas ya gagal. Dalam berbudidaya cara konvensional tersebut tidak direkomendasikan, karena selain tidak bisa memberikan kepastian, juga dapat mengakibatkan kerusakan pohon secara fisik dan fisiologis.
Cara terkini yang terukur dan paling banyak dipilih adalah dengan menggunakan agro-chemical, berupa bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Pada prinsipnya teknologi agro-chemical ini merubah fisiologis tanaman dengan cara menghambat fase pertumbuhan vegetatif dengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu, agar muncul fase generatif -bunga dan buah (Unggul Suroso, 2008).
Secara Kimia/Hormonal
Adalah dengan menggunakan agro-chemical, berupa bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Pada prinsipnya teknologi agro-chemicalini merubah fisiologis tanaman dengan cara menghambat fase pertumbuhan vegetatif dengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu, agar muncul fase generatif -bunga dan buah.
Tanaman yang ingin dibuahkan di luar musim harus memenuhi tiga prasyarat penting, yaitu :
- Tanaman sehat, dengan ditandai percabangan merata, daun berwarna hijau tua mengkilat dan tidak sedang terserang hama atau penyakit.
- Tanaman sudah cukup umur atau sudah pernah berbunga. Pembungaan di bawah umur dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan vegetatif tanaman yang mengakibatkan postur tanaman menjadi kerdil dan tidak sehat.
- Lebih utama tanaman tidak dalam fase akselerasi pertumbuhan vegetatif dalam bahasa Jawa disebut mepet (huruf vokal e dibaca seperti pada kata: pedang). Ditandai dengan tidak adanya: pertumbuhan tunas tanaman dan daun baru (pupus).
Pada dasarnya, setiap sub-familia tanaman mempunyai ZPT yang berbeda-beda, walaupun ada ZPT yang bisa memberikan pengaruh pembungaan yang signifikan pada beberapa jenis tanaman. ZPT yang dipergunakan untuk memunculkan bunga di luar musim antara lain adalah: NAA, Auxin, Gibberelin, Paklobutrazol dan Potasium Klorat (KClO3).
Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid/Asam Naftali Asetat), adalah jens ZPT yang mempunyai kegunaan mendorong pembungaan serempak pada tanaman. Dengan konsentrasi 5-10 ppm disemprotkan ke seluruh bagian tanaman terutama stomata daun terbukti dapat memunculkan bunga.
Auxin secara khusus jarang diperdagangkan dengan merk dagang tertentu, karena harganya per miligramnya yang sangat mahal. Tergolong dalam bahan laboratorium yang bisa didapatkan di toko bahan kimia. Auxin digunakan dalam dosis kecil, part per million (ppm), berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel, pembentukan bunga dan buah, pertumbuhan akar pada stek batang, memperpanjang titik tumbuh serta mencegah gugur daun dan buah.
Gibberelin sebelumnya juga termasuk bahan laboratorium yang mahal dan dipergunkan dalam dosis kecil seperti auxin, tapi kini sudah banyak di jual di pasaran dalam bentuk suspensi, dengan merk antara lain: ProGibb, Super Gibdan GibGro. Apabila menginginkan Gibberelin murni bisa diperoleh di toko bahan kimia dengan kode GA3 atau GA6. Gibberelin berfungsi membuat tanaman berbunga sebelum waktunya, membuat tanaman buah besar-besar tanpa biji, membuat tanaman jadi raksasa, mempercepat tumbuhnya biji dan tunas dan merangsang aktivitas kambium. Berikut perbedaan Auksin dengan giberelin:
No | Ada tidaknya efek oleh | ||
Auksin | Giberelin | ||
1 | Membenkokkan koleopti (avena) | Ya | Tidak |
2 | Memperlambat gugurnya daun | Ya | Tidak |
3 | Menggalakkan tumbuhnya akar | Ya | Tidak |
4 | Larutan yang tidak terlalu pekat menghambat pemanjangan akar | Ya | Tidak |
5 | Menghambat perkembangan tunas Ketiak | Ya | Tidak |
6 | Membantu pertumbuhan jenis tanaman yang kerdil | Tidak | Ya |
7 | Memeperceoat perkecambahan memperpendek dormansi | Tidak | Ya |
8 | Menggalakkan pembungaan tunbuhab dua tahunan | Tidak | Ya |
9 | Menggalakkan pembungaan tanaman hi\ri panjang yang ditanam dalam kondisi hari pendek | Tidak | Ya |
10 | Memudahkan terjadinya partenokarpi (pembuahan tanpa penyerbukan) | Ya | ya |
Potasium Klorat (KClO3). Bahan kimia yang masih saudara dekat dengan bahan peledak yang dipakai Amrozi cs. dalam bom Bali ini, pada dosis tertentu telah terbukti dapat memunculkan bunga.
Phospor. Fungsi utama unsur P yaitu untuk pertumbuhan akar terutama akar benih dan tanaman muda. Phospor juga digunakan untuk pembentukan bunga, pospolipida dan nukleoprotein. Phospor bisa diperoleh dari pupuk SP36 atau Superphos 16
Syarat Pasca Aplikasi.
Pasca aplikasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Tanaman harus tercukupi air, Pemupukan bunga-buah yang tepat (waktu, komposisi & dosis), Sanitasi lingkungan dan Pengendalian hama dan penyakit. Sebenarnya pembuahan di luar musim adalah pekerjaan berat bagi tanaman, sebab metabolisme dalam tubuh tanaman akan berubah -dari vegetatif ke generatif- dan berjalan dengan cepat. Hal itu yang menjadikan syarat agar air, nutrisi, sanitasi dan kesehatan tanaman harus terpenuhi.
Air diperlukan untuk tranpor nutrisi (hara) dari akar hingga proses fotosistesis yang berlangsung lebih cepat dengan kuantitas lebih banyak dari biasanya, mengingat hasil fotosintesis berupa pati dan fruktosa diproduksi dalam jumlah besar untuk pengisian buah. Pupuk kompos dan pupuk anorganik dengan komposisi Nitrogen rendah dan Fosfor-Kalium tinggi, diperlukan untuk mendukung pembentukan bunga-buah. Pupuk kompos sebaiknya diberikan dua bulan sebelum aplikasi dilakukan dengan jumlah -untuk tanaman umur 3 tahun- minimal 20 kg. Sedang pupuk anorganik diberikan dua kali lebih banyak daripada saat tanaman tidak berproduksi, untuk tanaman umur 3 tahun diberikan NPK nitrat 40 gr tiap 30 hari x 5 kali aplikasi, dengan cara dikocorkan dengan 5 liter air diantara pangkal batang dan batas tajuk terluar.
Berikutnya sanitasi dilakukan dengan cara membersihkan gulma total yang berada di bawah tajuk tanaman, sedang gulma/rumput di luar tajuk cukup dibabat 2-3 cm agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit. Hama yang dapat menggagalkan pembentukan bunga-buah adalah kutu putih yang hidup sebagai parasit pada pupus dan daun muda, ulat hijau kecil penggerek pupus dan lalat buah yang bertelur pada bakal buah. Untuk kutu putih dan ulat hijau dapat dibasmi dengan insektisida dengan perekat, sedangkan untuk lalat buah dijebak dengan perangkap/lem berbahan aktif metil eugenol, merk di lapangan adalah Petrogenol, ATP, Laila dan Cherry Glue. Sebab apabila lalat buah tidak segera ditangkap, ia akan merontokkan buah, bertelur pada bakal buah dan larvanya akan kita temui di dalam buah yang sudah matang.
Sebenarnya pemenuhan syarat pasca aplikasi inilah yang paling penting berhubungan dengan kelangsungan hidup dan kesehatan tanaman. Terapkan teknologi ini dengan bijaksana agar tanaman Anda berbuah lebat dan pohon tetap sehat.
Pertama-tama biarkan tanah mengering , sampai sebagian daun gugur dan layu tapi jangan sampai mati. Pengeringan dilakukan perlahan-lahan, misal 3 hari sekali, kemudian 5 hari sekali, kemudian 9 hari sekali dan seterusnya sampai sebagian besar daun rontok dan layu.
Setelah itu tanaman disirami dengan air yang didalamnya telah dilarutkan pupuk NPK 16-16-16(kalau bisa mutiara) dan SP36 atau yang lebih bagus lagi MKP, dengan dosis 20 gr NPK, 25 gr SP36 ( karena SP36 sekarang tidak diproduksi bisa diganti dengan Superphos 50 gr) untuk 10 lt air, kemudian siramkan secukupnya pada media tanam.
Berikutnya tanaman disiram seperti biasa, dan lakukan pemupukan tersebut 15 hari sekali, sampai tumbuh tunas baru.
Untuk hasil memuaskan semprotkan ZPT berbahan aktif Paklobutrazol (Misal Cultar prodksi Singenta), dengan konsentrasi sesuai anjuran pada label.Apabila perlakuan tersebut dilakukan dengan benar, biasanya tunas muncul ujungnya akan ditumbuhi bunga.
Dan setelah bakal buah terbentuk, pemupukan dirubah NPK dosis tetap, untuk SP36 diganti dengan KCl atau KNO3 pembuahan (biasanya warna putih), dengan dosis 30 gr/l, dengan interval pemberian15 hr sekali, dan bila tanaman juga belum berbuah bisa kita modifikisai dengan menyesuaikan faktor-faktor yang telah dibahas di atas.
Langganan:
Postingan (Atom)