Cacing tanah (Lumbricus rubellus) sering disebut perut bumi karena semua mikroorganisme menguntungkan ada di perut cacing tanah. Cacing tanah yang kelihatan sangat lemah tapi mempunyai kekuatan yang melebihi semua kekuatan yang ada bumi ini, yaitu kekuatan untuk merubah semua bentuk bahan organik dalam sekejap menjadi tanah subur dan kekuatan lainnya. Cacing tanah termasuk binatang lunak di alam ada 1800 species, tetapi baru sebagian kecil dapat dimanfaatkan. Cacing tanah termasuk binatang yang sangat kompleks karena masing-masing jenis cacing tanah memiliki habitat yang spesifik. Hal ini menyebabkan setiap jenis cacing tanah akan bertahan pada habitatnya masing-masing. Cacing tanah dapat hidup dengan baik pada pH 6 s/d 7,2, kelembaban 12,5 s/d 17,5 dan suhu 15 s/d 31 oC.
Kondisi ini mengalami perubahan setelah adanya perubahan sistem pertanian dari pertanian tradisional ke pertanian konvensional. Penggunaan bahan kimia sintetis dalam bidang pertanian dimulai sejak tahun 1970-an mulai terjadi pembantaian cacing tanah. Kami menyaksikan bagaimana cacing tanah itu mati oleh pupuk urea dengan perasaan sangat terenyuh dan pilu karena terbayang dalam benak Kami bahwa bebek akan tidak dapat cacing sehingga tidak dapat bertelur dengan baik. Pupuk urea ditebar cacing tanah menggelepar-glepar kepinggir untuk menyelamatkan diri tetapi tidak sampai di pinggir sudah mati.
Pembantaian cacing tanah mulai terjadi sejak pupuk urea ditebar dan kedatangan bibit unggul, pestisida (DDT, Diasinon, endrin dll) sampai sekarang. Cacing tanah sangat sensitif terhadap bahan kimia. sehingga cacing tanah paling awal berkurang di dalam tanah sudah itu diikuti oleh hilangnya kehidupan yang lain di dalam tanah.
Sistem pertanian modern yang sarat dengan bibit unggul dan bahan kimia telah menyebabkan :
- Melupakan penggunaan bahan organik, berakibat sangat fatal terhadap kesehatan semua kehidupan yang ada di muka bumi ini.
- Melupakan bahwa ada kehidupan yang sangat penting seperti cacing tanah di dalam tanah untuk mendukung kehidupan di atas bumi ini,
- Melupakan bahwa tanah merupakan sebuah ekosistem termasuk cacing tanah yang bahu membahu dalam menunjang kehidupan di muka bumi ini
- Melupakan bahwa di bumi ini ada siklus kehidupan, satu diantaranya tidak ada, akan mempengaruhi keseimbangan yang lain termasuk semua kehidupan yang ada.
- Melupakan bahwa semua semua reaksi yang terjadi di dalam tanah harus ditunjang oleh kehidupan yang ada di dalamnya baik mikroorganisme maupun makroorganisme
Hal ini menyebabkan Kami sangat intens mengamati dan mengkaji cacing tanah terhadap semua aspek kehidupan di bumi baik pada tanaman, hewan maupun pada manusia. Melalui kesempatan ini Kami ingin menyampaikan bahwa betapa besar peranan cacing tanah dalam kehidupan di muka bumi.
Cacing Tanah Menyehatkan Tanaman
Cacing tanah adalah sebuah mesin alami mengalahkan kekuatan mesin konvensional karena cacing tanah tidak pernah berhenti bekerja selama mereka hidup dan tidak pernah kekurangan bahan bakar. Tanah normal mengandung bahan organik (5%), air (25%), udara tanah (25%),dan mineral (45%). Bahan organik tanah walaupun persentase terkecil tetapi memiliki peranan sangat penting sebagai pembentuk humus dan sumber energi bagi semua kehidupan ada di dalam tanah termasuk cacing tanah. Kandungan bahan organik tanah sangat berpengaruh terhadap kehidupan cacing tanah.
Cacing tanah sebagai pemakan bahan organik dan mineral yang melalui pencernaan sehingga menjadi sasaran enzim pencernaan dan penghalusan pencernaan.. Buckman dan Brady 1982 menyatakan bahwa cacing tanah dapat meningkatkan bahan organik tanah, KTK tanah, pH tanah, N-total ,P-tersedia, K-tersedia, Ca dan Mg dapat tukar. Cacing tanah juga dapat meningkatkan ukuran dan kemantapan agregat tanah. Populasi cacing tanah sangat dipengaruhi oleh bahan organik (pupuk kandang sapi). Berdasarkan hasil penelitian dengan pupuk kandang (1 juta ekor /are) sedangkan tanpa pupuk kandang (13 ribu ekor/are).
Cacing tanah identik dengan pabrik pupuk alami. Edward dan Loffty,1992 menyatakan bahwa kandungan P-tersedia pada pupuk kandang yang diberi cacing tanah (bekas cacing ) 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Berdasarkan beberapa hasil penelitian bahwa pemberian kotoran cacing tanah yang bercampur dengan media cacing tanah yang sering disebut bekas cacing (kascing) dapat meningkatkan kualitas pupuk organik (N-total, P-tersedia, K-tersedia, KTK, pH, C-organik) dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol.
Cacing Tanah Sebagai Pakan Bergizi bagi Ternak
Cacing tanah sejak alam ini ada sudah merupakan makanan beberapa jenis hewan sehingga terdapat pada rantai makanan. Cacing tanah merupakan makanan kodok, burung , ayam, bebek, tikus dll. Cacing tanah mengandung protein sangat tinggi dan mengandung asam amino esensial lengkap tidak ada pada binatang yang lain. Hilang cacing tanah dari alam sangat berpengaruh terhadap rantai makanan. Cacing tanah dimanfaatkan oleh hewan-hewan yang memerlukan protein tinggi.
Cacing Tanah sebagai Food Suplement
Cacing tanah sebagai obat sudah banyak dilakukan sejak dulu terutama digunakan untuk penurun panas, yang dilakukan berdasarkan pengalaman menyebar dari satu tempat ketempat lain. Cacing tanah memiliki kekuatan yang sangat tinggi dalam pengobatan karena mengandung enzim lumbricunase yang dapat menormalkan metabolisme sel dalam tubuh.
Kandungan cacing tanah dan fungsinya adalah sebagai berikut.
- Protein tinggi (80%) dengan asam amino esensial lengkap dan mikronutrien lainnya yang sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (vitalitas), untuk regenerasi sel, mengganti sel yang rusak, meningkatkan HB darah, meningkatkan trombosit, menyembuhkan penyakit yang kekurangan protein seperti kaki gajah, busung lapar dll.
- Enzim Lumbrikinase yang dapat menormalkan metabolisme sel tubuh ( tekanan darah baik yang darah tinggi (hypertensi) maupun darah rendah (hypotensi) dinormalkan, mata yang mines atau plus dinormalkan , HB darah yang turun dinaikan dll). Masalah metabolisme sel yang terjadi didalam tubuh yang tidak normal akan dinormalkan, hal ini yang menyebabkan segala masalah penyimpangan di dalam tubuh dapat diatasi.
- Arachidonic acid yang efektif sebagai penurun suhu tubuh pada deman akibat infeksi
- Enzim peroksidase dan katalase yang sangat efektif dalam penyembuhan penyakit degeneratif seperti diabet, kolesterol tinggi reumatik.
- Enzim selulose dan lignase yang sangat membantu proses pencernaan makanan (menormalkan pencernaan yang bermasalah).
- Zat antibiotika penghambat berkembangnya kuman seperti Salmonella typhimurium.; Escherichia coli; Staphiylococcus a; Bacillus c. dan Listeria m. sehingga sangat efektif untuk penyembuhan penyakit typhus, diare, dll.
Sumber: http://www.indonesiaorganic.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar