Selasa, 10 Mei 2016

MUSUH ALAMI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI

Jika kita berkunjung ke lahan petani sering kita dapatkan bahwa sebenarnya cara bertani secara konvensional masih menjadi kebiasaan.
Alam sangatlah unik, semua diatur dalam keharmonisan dan keseimbangan. Hanya saja manusia memang memiliki sifat yang serakah, segala sesuatu ingin berjalan seperti yang dikehendaki tanpa memalui proses, atau bisa dikatan secara instan. Segala sesuatu yang mencoba merubah tatanan di alam tentusaja akan memiliki resiko yang besar, mungkin tidak dirasakan pada saat sekarang, tetapi beberapa tahun atau puluhan tahun yang akan datang dampaknya akan terasa, dan berbagai uapaya untuk mengembalikan menjadi semula akan sangat sulit.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman padi menurut anjuran dari petugas penyuluh pertanian adalah hendaknya dilaukan secara terpadu, maksud dari terpadu ini adalah tidak hanya menggunakan satu cara saja, tetapi ada tahapan-tahapan sebelum memilih menggunakan pengendalian dengan kimia. Seperti telah diketaui bahwa penggunaan obat-obatan kimia / pestisida kimia memiliki dampak yang tidak baik untuk lingkungan maupun untuk petani sendiri, oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan agar tanaman padi yang telah ditanam oleh petani tetap tumbuh dengan baik dengan ganguan dari hama dan penyakit yang sedikit atau bahkan tidak ada. Pencegahan yang dapat dilakukan di sini adalah dengan mengenal musuh-musuh alami hama dan penyakit tanaman padi, dengan kita mengetahui musuh-musuh alami tersebut maka bisa kita jaga keseimbangan yang ada di lahan pertanian.
Jika di survey di lahan pertanian langsung dan bertemu dengan petani, saya yakin petani sudah mengetahui musuh-musuh alami hama pada tanaman padi tetapi tidak semua, sehingga ada beberapa hewan yang sebenarnya merupakan musuh alami tetapi malah dibunuh, demikian pula sebaliknya ada beberapa hewan yang merupakan hama tetapi petani tidak mengetahuinya. Hal yang lebih sulit adalah mengetahui musuh alami dari penyakit pada tanaman padi, karena sedikitnya pengetahuan dan pengamatan dilahan. Semoga tulisan saya ini bisa membantu petani dalam mengidentifikasi musuh-musuh alami pada tanaman padi sehingga cara pengendalian hama dan penyakit secara terpadu dapat dilaksanakan demi kesejahteraan anak dan cucu kita kelak.
Musuh-musuh alami hama dan penyakit pada tanaman Padi dapat dikategorikan kedalam 3 macam, yaitu :
1. Predator :  predator merupakan golongan makhluk hidup yang paling penting sebagai pengendali kehidupan organisme pada tanaman padi, tiap predator akan memakan banyak mangsa dalam hidupnya. Predator memiliki bentuk yang mudah dilihat walaupun kerap kali ada beberapa yang masih sulit dibedakan dengan hama yang banyak terdapat di sekitar tanaman padi. Beberapa jenis predator seperti kumbang kubah, laba-laba, dan kumbang tanah mencari mangsa seperti wereng daun, wereng batang, larva dan ngengat penggerek batang serta ulat pemakan daun di pertanaman padi. Laba-laba lebih menyukai mangsa yang bergerak walaupun ada beberapa yang dapat menyerang kelompok telur. Banyak jenis laba-laba berburu mangsanya pada malam hari, sementara jenis yang lain membuat jala perangkap kemudian dikumpulkan ke dalam jala perangkap tersebut sepanjang malam dan siang hari. Banyak jenis kumbang, diantaranya belalang predator dan jangkrik ternyata lebih menyukai mangsa berupa telur serangga. Tidak jarang dijumpai bahwa 80-90% telur hama tertentu menjadi makanan predator. Seekor laba-laba pemburu dewasa dapat menyerang 5-15 wereng batang padi cokelat setiap hari. Kebanyakan pada tahap menjelang dewasa dan dewasa, predator memangsa serangga hama lebih banyak karena untuk perkembangan hidupnya. Predator lain seperti kepinding air buas hidup pada permukaan air sawah apabila pada waktu serangga hama seperti wereng, larva kecil penggerek batang dan penggulung daun sedang berpencar, sehingga banyak yang terjatuh dipermukaan air dan kemudian diserang oleh kepinding air buas atau predator lainnya.  
Predator cenderung merupakan pemangsa yang umum dan sering juga menyerang spesies serangga berguna lainnya. Hal ini dapat terjadi terutama bila jumlah makanan yang tersedia terbatas. Namun pada umumnya predator akan memangsa jenis serangga yang paling melimpah dijumpai pada pertanaman seperti serangga-serangga hama tanaman. Perlu disadari bahwa serangga hama pada jumlah tertentu, selama tidak merugikan secara ekonomis adalah baik untuk memelihara adanya populasi predator, sehingga dapat mencegah ledakan hama yang dapat menimbulkan kerusakan.
Untuk membiakkan secara masal predator dan kemudian dilepaskan di sawah diperlukan biaya yang sangat mahal. Hal ini tidak perlu dilakukan karena sudah banyak predator ada di sawah petani. Predator-predator tersebut perlu dijaga keberadaannya, antara lain dengan cara mengurangi penggunaan insektisida yang memiliki daya racun luas. Penggunaan insektisida sebaiknya dipilih yang meracuni hama tanpa meracuni predator.
macam-macam serangga predator dapat dilihat di sini 
Kumbang Kubah ( Menochilus sexmaculatus )
2. Parasit : Serangga parasit umumnya memiliki inang yang lebih khas apabila dibandingkan dengan predator. Pada umumnya serangga parasit lebih kecil dan sukar dilihat dengan mata kita, kecuali jenis parasit yang berukuran besar dan berwarna cerah. Namun perlu diingat parasit memiliki perana  yang penting dalam mengendalikan jumlah hama.
Bila predator memerlukan beberapa mangsa untuk melengpai perkembangannya, umumnya parasit hanya memerlukan seekor serangga inang. Parasit meletakkan telurnya secara berkelompok atau sendiri-sendiri pada tubuh inang, di dalam atau di dekat inangnya. Bila satu telur parasit menetas dan menjadi dewasa maka inangnya akan segera mati. Satu jenis hama dapat diserang oleh banyak jenis parasit. Parasit dapat menyerang telur, larva, nimfa, kepompong atau inang dewasa. Mereka bekerja lebih efektif pada saat jumlah inang berlebihan. Berbeda dengan predator, parasit tetap dapat menemukan inangnya meskipun tingkat kepadatan inangnya rendah.
Tabuhan ( Tetrastichus schoenobii )

 3. Patogen : Berbagai jasad renik dapat menyebabkan infeksi dan membunuh hama pada tanaman padi. Kelompok jasad renik utama adalah cendawan, virus dan bakteri. Nematoda dan beberapa organisme lain juga ada yang bersifat demikian. Cendawan sejauh ini merupakan patogen yang paling penting pada beberapa wereng daun dan wereng batang padi. Virus dan cendawan sering mengendalikan ulat hama, dari kelompok ini yang paling penting adalah virus nuklear poli hidrolis dan virus granulosis. Ulat-ulat yang terinfeksi virus berhenti makan dan tubuhnya berisi semacam cairan. Tubuhnya menjadi lembek dan kemudian mati, sering kita lihat bergantung pada tanaman padi. Virus semacam ini dilaporkan hampir ada pada setiap hama ulat di tanaman padi. Cendawan Nomuraea rileyi merupakan cendawan yang sangat penting dalam mengendalikan hama ulat pemakan daun, dalam beberapa keadaan hama ulat pemakan daun tidak pernah mencapai kerusakan ekonomis disebabkan karena adanya cendawan tersebut. Penyakit atau patogen hama dapat diproduksi secara masal dengan biaya murah dalam bentuk cairan atau tepung, yang pelaksanaannya dilapang dapat disemprotkan seperti kita menggunakan insektisida biasa. Macam-macam patogen dapat di lihat di sini
   
cendawan Nomuraela rileyi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar