Tanaman jahe merupakan salah satu tanaman rempah-rempahan yang cukup diminati di Indonesia, selain manfaatnya sebagai bahan bumbu masakan jahe juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang diyakini banyak mengandung khasiat. Selain itu jahe juga bisa diolah menjadi beberapa jenis seperti jahe kering, jahe bubuk, minuman jahe dan bahkan permen jahe. olahan-olahan dan berbagai macam manfaat yang terkandung dalam jahe inilah yang menjadikan jahe memiliki nilai lebih dibandingkan dengan tanaman rempah-rempah yang lain.
Cara Menanam Jahe Yang Tepat
Berikut ini cara bagaimana menanam jahe yang baik sehingga mendapatkan hasil panen jahe yang berlimpah dan berkualitas baik.
A. Pra tanam dan Proses Tanam
Pra tanam atau persiapan lahan yaitu pengolahan lahan sebelum lahan dipakai untuk tanaman jahe, yaitu dengan cara tanah dibajak dulu hingga gembur dan terbebas dari gulma, lakukan pembajakan dengan cangkul dan dengan garpu, cangkul tanah hingga kedalaman 30 cm kemudian garu dengan garpu dan bersihkan dari sisa-sisa tanaman. Buat bedengan dengan ukuran 100-150 cm, kemudian berikan pupuk dasar berupa pupuk organik (pupuk kandang) sekitar 20-25 ton perhektare disebar secara merata dipermukaan tanah yang sudah dibajak, kemudian ratakan dengan dipermukaan tanah dan dicampur dengan tanah dasar pada lahan yang akan ditanami. Kemudian diamkan selama 2-4 bulan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jarak tanam tanaman jahe yaitu antara 80 x 40 cm, jahe ditanam hingga kedalaman 5-7 cm, dengan tunas menghadap keatas dan ingat jangan sampai terbalik dalam penanamannya.
B. Pemeliharan
Lakukan pemupukan dengan pupuk organik ataupun pupuk organik cair sebagai pupuk pelengkap selama pertumbuhan tanaman jahe, kemudian juga lakukan pemeliharaan dengan menyiangi tanaman dari rumput dan tanaman pengganggu serta perhatikan dengan seksama apabila tanamanan terkena penyakit atau hama segera lakukan tindakan penanganan dini sehingga tidak menyebar ke seluruh bagian tanaman dan tidak menular ke tanaman yang lain. Jika terdapat tanaman yang rusak segera suam tanaman dengan tanaman jahe yang lain, hal ini bertujuan agar memutus rantai penyakit yang bisa saja menyebar ketanaman lain.
Selanjutnya adalah pembumbunan/pendangiran, adalah ketika tanaman sudah berumpun dengan anakan 4-5 anakan, ini bertujuan agar rimpang tanaman jahe selalu tertutup oleh tanah dan agar memudahkan drainase air dalam tanah.
Pengendalian Hama dan organisme pengganggu tanaman dilakukan secara terpadu, yaitu dilakukan seperlunya saja jika memang tanaman terkena penyakit. Penyakit utama pada tanaman jahe adalah busuk rimpang yang disebabkan oleh bakteri layu (Ralstonia solacacearum) untuk penanganan bakteri ini adalah melakukan tindakan perefentif sebelum tanaman benar-benar terjangkit oleh penyakit ini, dan jika tanaman sudah terjangkit penyakit ini segera sulam dengan tanaman lain. Dan tanaman yang terkena penyakit tersebut dicabut dan dibakar agar tidak menyebar pada tanaman lainnya.
Selain itu, ada juga cara menanam Jahe Merah dalam Polybag.
Selain itu, ada juga cara menanam Jahe Merah dalam Polybag.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar